Sauber Punya Andil atas Bangkrutnya Eks Tim Rio di F1

Pembalap Manor Racing asal Indonesia, Rio Haryanto di F1 musim 2016 lalu.
Sumber :
  • Manor Racing Media

VIVA.co.id – Pemilik Manor Racing, Stephen Fitzpatrick, angkat bicara soal kebangkrutan yang dialami timnya. Fitzpatrick menyatakan, kondisi yang dialami Manor saat ini tak terlepas dari manuver Sauber di Formula 1 musim lalu.

Pesta Pernikahan Rio Haryanto Berlanjut, 4500 Orang di Solo Hadiri Acara Sang Pembalap F1 Pertama Indonesia

Sauber dan Manor memang bersaing untuk lepas dari posisi juru kunci musim lalu. Mereka saling sikut di setiap balapan agar tak menempati posisi buncit di klasemen konstruktor.

Tapi, hasil di GP Brasil pada 2016 silam membuat Manor harus menerima kekalahan dari Sauber. Kala itu, satu pembalap Sauber, Felipe Nasr, mampu finis di posisi sembilan.

Resmi Menikah, Maskawin Rio Haryanto dan Athina Papadimitriou Jadi Sorotan

Artinya, Sauber mampu mengunci dua poin. Torehan dua poin yang diraih Nasr, membuat Manor tak berdaya. Meski mampu unggul atas Sauber di seri pamungkas, Abu Dhabi, Manor tak mampu memperbaiki posisinya di klasemen konstruktor.

"Balapan dramatis di Brasil telah mengakhiri harapan kami. Lalu, keraguan terhadap kualitas tim jelang musim 2017 muncul," kata Fitzpartick seperti dilansir Autosport.

Mantan Pembalap F1 Rio Haryanto Resmi Menikah dengan Athina Papadimitriou

Lantaran berada dalam posisi buncit di 2016, para calon investor mulai menarik diri. Fitzpatrick mentuturkan, sebenarnya sempat ada investor dari Asia yang ingin menanamkan modalnya ke Manor.

Namun, setelah melihat penampilan Manor di sepanjang musim 2016, sang investor menarik diri dari proses negosiasi.

"Sebenarnya, hampir ada kesepakatan menjual Manor ke investor Asia pada Desember 2016. Ini menjadi harapan untuk melanjutkan pertumbuhan dan pengembangan tim. Sayang, waktu yang ada terbuang sebelum mereka menyelesaikan transaksi," terang Fitzpatrick.

Manajemen Manor kini sedang berpikir keras untuk menyelamatkan masa depan tim. Sampai sekarang, sebanyak 212 pegawai belum diberhentikan.

Tapi, manajemen Manor mulai pesimistis bisa menyelamatkan nasib tim mereka. Dan kemungkinan besar Manor akan gulung tikar lagi, seperti yang mereka alami pada akhir 2014 silam.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya