Nasib Sial Menimpa Sean Gelael di GP2 Italia
- Istimewa
VIVA.co.id – Antonio Giovinazzi tampil fantastis pada balapan feature GP2 yang berlangsung di sirkuit Monza Italia, Sabtu, 3 September 2016. Memulai balapan dari posisi ke-21, pembalap Prema Racing yang didukung Pertamina dan Jagonya Ayam KFC Indonesia ini menuntaskan balapan dengan menjadi juara.
Bagi Giovinazzi gelar juara ini merupakan yang keempat pada musim balap tahun ini. Sebelumnya Giovinazzi juara dua kali di Sirkuit Baku Citty Azerbaijan dan sirkuit Spa Francorchamps Belgia, pekan lalu.
Kemenangan di Monza kemarin sekaligus membayar kekecewaannya dari hasil babak kualifikasi. Pada sesi kualifikasi, pembalap asal Italia ini sebenarnya bisa mencatatkan waktu tercepat kedua. Akan tetapi, pengawas pertandingan mendiskualifikasi catatan waktunya karena tekanan ban mobil Giovinazzi tidak sesuai. Giovinazzi dihukum dengan posisi membalap dari urutan 21.
“Ya, saya sempat frustrasi dengan hukuman di babak kualifikasi. Akan tetapi, saya kemudian mencoba kembali fokus pada balapan. Hasilnya fantastis, saya bisa juara di depan pendukung saya,” kata Giovinazzi dalam rilis yang diterima VIVA.co.id.
Hasil positif juga didapat pebalap Pertamina Campos Racing yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia, Mitch Evans. Evans finis di posisi ke delapan dan berhak mendapatkan tambahan empat poin. Raihan poin ini sesuai dengan target Evans meski pebalap asal Selandia Baru ini berharap bisa mendapatkan podium.
Dengan hasil ini, Evans juga berhak memulai balapan sprint, Minggu, 4 September 2016, dari posisi terdepan. Ini sesuai dengan regulasi reverse start, yakni posisi start yang dibalik untuk pebalap pertama hingga ke delapan.
Pebalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael kurang beruntung pada balapan kali ini. Sean mengalami stall pada saat start sehingga harus menepi ke pit. Saat kembali ke lintasan, posisinya pun tertinggal jauh.
Seri balapan di Monza juga disertai dengan insiden yang mengerikan antara pembalap tim Rapax Arthur Pic dengan pembalap Carlin Sergio Canamasas pada putaran ke-16. Kedua mobil mereka bersenggolan di tikungan yang menyebabkan mobil Canamasas melayang dan berputar di udara sebelum akhirnya masuk ke gravel (area pasir).
Akibat insiden ini, mobil pengaman (safety car) keluar. Namun, keluarnya mobil pengaman juga sempat menyebabkan kebingungan di antara pebalap dan tim. Mobil pengaman keluar dan berada di depan pebalap Prema Racing Pierre Gasly yang saat itu posisinya berada di peringkat empat.
Sementara, tiga pebalap terdepan yakni Raffaele Marciello, Gustav Malja dan Giovinazzi sudah sempat masuk pit dan tetap berada di depan mobil pengaman.
Pengawas balap kemudian memerintahkan mobil pengaman untuk membiarkan pebalap melewati dan memberi kesempatan mereka mendekati dengan tiga pebalap terdepan.
Namun, situasi ini justru tidak menguntungkan Sean yang pada saat keluar dari pit stop berada di belakang barisan. Sean tertahan dan dianggap tertinggal satu putaran. Pada saat Sean berupaya menyusul pebalap lain dan melewati safety car, ia justru didiskualifikasi karena dianggap melanggar kecepatan saat mencoba melewati mobil pengaman.