Rangkaian Insiden Memalukan di Tour de Singkarak 2016

Ilustrasi balap sepeda
Sumber :
  • VIVAnews/Eri Naldi

VIVA.co.id - Tour de Singkarak yang digelar sejak 2009 lalu hingga yang kedelapan tahun ini, tercatat sebagai even balapan paling tepat waktu. Jika waktu start sudah dijadwalkan, maka bendera start langsung diangkat.

Tak ada alasan menunggu siapapun termasuk, pejabat tinggi negara. Demikian aturan ketat yang dikeluarkan Pengurus Besar ISSI dan Union Cycliste Internasional atau UCI.

Namun di etape pertama Tour de Singkarak 2016, hari ini, Sabtu 6 Agustus 2016, bendera start terlambat diangkat selama 45 menit. Hal tersebut membuat pebalap resah dengan waktu stat yang tidak tepat waktu.

Tour de Singkarak 2019, Pembalap Filipina Taklukkan Rute Pembantaian

Usut punya usut ternyata, ada beberapa tim balap yang memang terlambat tiba ke lokasi finis dari kota Padang menuju Kabupaten Solok dengan jarak tempuh 106 Km.

Sesuai rundown resmi TdS yang dikeluarkan penyelenggara, para pembalap ditransfer dari Padang pukul 07.00  WIB dan sampai ke Kabupaten Solok di area start pukul 09.00 WIB.

Sehingga masih ada waktu bagi peserta satu jam jelang start untuk lakukan berbagai persiapan. Namun kenyataan di lapangan, start mundur 45 menit karena ada tim yang terlambat.

Tak hanya keterlambatan start, belasan wartawan yang akan di berangkatkan menuju Kabupaten Solok dari penginapan di Padang, juga sempat telantar.

Jadwal berangkat yang disampaikan tepat pukul enam pagi, molor hingga pukul sembilan. Bahkan bis yang sebelumnya membawa rombongan jurnalis yang akan meliput di area start tak muncul-muncul.

Menurut seorang panitia, terjadi salah komunikasi. Awalnya bus tanggung jawab Pemerintah Provinsi Sumbar, dan ternyata pihak Pemprov menyerahkan lagi ke event organizer sehingga terjadi salah komunikasi.

Insiden Mati Lampu

Sebelumnya, sempat terjadi insiden listrik padam. Suatu hal yang di luar kebiasaan untuk event berkala internasional terjadi dalam pembukaan TDS 2016, Jumat Malam.

Band Nidji yang tampil di panggung sebagai penyemangat atlet balapan, sempat gundah di saat pertengahan tembang pertama berjudul 'Biarlah' yang dibawakan terjadi insiden listrik padam.

Ternyata daya genset untuk keperluan panggung tidak kuat menaggung sound system Nidji. Kejadian tersebut berlangsung saat Menteri Pariwisata Arief Yahya masih duduk panggung kehormatan didampingi Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Wagub Sumbar Nasrul abit serta sejumlah kepala daerah lainnya dan tamu VIP.

Berselang 15 menit, listrik kembali menyala dan Giring langsung menyambung lagu. Namun hanya selesai satu bait, listrik kembali padam. Sepanjang lagu pertama, listrik padam sebanyak 4 kali.

Memasuki tembang kedua, Nidji mencoba mengobati kekecewaan penonton di dermaga Danau Singkarak dengan lagu 'Laskar Pelangi'. Namun lagi-lagi insiden mati lampu membuyarkan keceriaan penonton dan warga Kabupaten Solok.

Warga kembali kecewa, menurut mereka hal memalukan tersebut tak pantas terjadi. Mengingat Tour de Singkarak adalah event tahunan berskala internasional.