Palembang Klaim Dipilih Jokowi Gelar MotoGP 2018
Kamis, 4 Agustus 2016 - 13:02 WIB
Sumber :
- REUTERS / Marcos Brindicci
VIVA.co.id
- Angin segar diterima oleh pemerintah provinsi Sumatera Selatan. Sebab, keinginannya untuk menjadi tuan rumah gelaran MotoGP 2018 mendatang sudah mendapat lampu hijau dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Keberpihakan Jokowi tersebut tampaknya tak terlepas dari keseriusan Pemprov Sumsel dalam menggarap proses perencanaan MotoGP 2018. Mereka menyediakan lahan seluas 120 hektar di sekitaran Jakabaring Sports City, dan mengerjakan master plan dengan cepat.
Akan tetapi, Pemprov Sumsel tak bisa berpangku tangan kepada pemerintah pusat mengenai pendanaan. Sejak jauh hari, melalui Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani ditegaskan ajang MotoGP harus berlandaskan semangat bisnis.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Keberpihakan Jokowi tersebut tampaknya tak terlepas dari keseriusan Pemprov Sumsel dalam menggarap proses perencanaan MotoGP 2018. Mereka menyediakan lahan seluas 120 hektar di sekitaran Jakabaring Sports City, dan mengerjakan master plan dengan cepat.
Akan tetapi, Pemprov Sumsel tak bisa berpangku tangan kepada pemerintah pusat mengenai pendanaan. Sejak jauh hari, melalui Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani ditegaskan ajang MotoGP harus berlandaskan semangat bisnis.
Untuk itu, mereka dituntut agar mampu mencari sponsor dari pihak swasta agar mampu merealisasikan mimpi membawa ajang adu kebut jet darat ke Bumi Sriwijaya.
"Rasanya Pak Gubernur yang paham soal itu (pembiayaan), karena itu ranahnya dari beliau, termasuk biaya, dan sumber pendanaannya. Tapi yang pasti Pak Presiden sudah bilang MotoGP pasti di Palembang," kata Sekretaris Ikatan Motor Indonesia Sumsel, Augie Bunyamin saat ditemui
di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, kemarin.
Saat ini, Pemprov Sumsel sedang menanti kedatangan arsitek sirkuit kenamaan dunia, Hermann Tilke. Dikatakan oleh Augie, pria asal Jerman tersebut akan datang ke Palembang pada Selasa 16 Agustus 2016.
"Selama dua hari dia (Tilke) akan full bekerja dengan tim teknis lokal untuk menentukan posisi mana saja dan penentuan kapan pekerjaan (pembangunan sirkuit) dimulai," ungkap Augie.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Untuk itu, mereka dituntut agar mampu mencari sponsor dari pihak swasta agar mampu merealisasikan mimpi membawa ajang adu kebut jet darat ke Bumi Sriwijaya.
