Kerumitan Sirkuit Baku Tuai Pujian
- bakucitycircuit.com
VIVA.co.id – Sirkuit Baku, Azerbaijan resmi mendapat kesempatan menjadi tuan rumah F1 GP Eropa pada akhir pekan lalu. Kerumitan sirkuit model jalan raya tersebut rupanya disukai oleh para pembalap.
Jagoan Toro Rosso, Daniil Kvyat menilai, kerumitan sirkuit yang berada di tepian Laut Kaspia itu sangat menantang. Para pembalap dituntut tidak melakukan kesalahan sedikit pun.
(Baca juga: Sampah Plastik Ganggu Jalannya F1 GP Eropa)
Dengan tikungan yang sempit, dan trek lurus menurun yang panjang. Maka lintasan yang memiliki jarak tempuh 6.003 km itu sangat tidak bersahabat bagi pembalap. Mereka harus benar-benar fokus dalam memacu kendaraannya.
"Saya pikir trek semacam ini bagus. Anda harus berani namun harus terus melaju pada batas yang jika anda salah, maka akan mendapatkan hukuman dengan mudah," tutur Kvyat seperti dilansir Motorsport.
Awalnya, tak sedikit pembalap yang mengeluhkan rancangan Sirkuit Baku. Mereka menilai ada bagian lintasan yang terlalu lebar, sehingga membuat mereka seperti sedang berada di jalan tol.
Rancangan yang dibuat oleh Herman Tilke itu, menurut pembalap Mercedes, Lewis Hamilton amat berbeda dengan Sirkuit Monte Carlo di F1 GP Monaco, yang sama-sama menggunakan model jalan raya.
(Baca juga: Ancaman Nyata untuk Pembalap di Sirkuit Baku)
Akan tetapi, bagi Kvyat justru rancangan Sirkuit Baku harus lebih diutamakan di ajang adu kebut jet darat selanjutnya. Bahkan, dia berharap, sirkuit-sirkuit yang bukan model jalan raya bisa dimodifikasi menjadi lebih rumit.
"Saya pikir, di semua trek modern yang satu ini adalah salah satu yang kita inginkan. Tentu saja tidak harus di sirkuit jalan raya, tetapi katakanlah seperti Zandvoort ata Mugello," ucapnya.