Sirkuit Baku Terus Tuai Kritik Para Pembalap F1
- bakucitycircuit.com
VIVA.co.id – Gelaran balap Formula 1 (F1) GP Eropa pada akhir pekan ini, terus menjadi sorotan para pembalap. Terlebih, dengan rancangan sirkuit yang berada di Sirkuit Jalan Raya Baku, Azerbaijan.
Ini adalah kembalinya balapan GP Eropa dalam kalender balap, sejak terakhir kali dihelat pada 2012 lalu. Sebab, dalam 22 kali GP Eropa dihelat selalu dilaksanakan di Spanyol, Jerman, dan Inggris.
Untuk Baku sendiri, ini adalah seri pertama mereka dalam sejarah kalender balapan jet darat ini. Para pembalap akan melangsungkan balapan di sirkuit yang dirancang oleh Herman Tilke tersebut.
Jawara dunia F1 2009, Jenson Button, mengeluhkan sisi keamanan Sirkuit Baku. Pembalap McLaren Honda ini menilai layout dari sirkut harus ada perubahan karena seolah mengalami kemunduran dalam hal keamanan.
"Saya tak tahu mengapa. Mungkin sirkuit ini harus berjalan di arah sebaliknya. Ini memalukan karena beberapa bagian sirkuit sudah cukup bagus. Saya tak suka layout-nya, saya pikir ini akan menarik tapi ada beberapa hal yang harus mendapat catatan," ujar Button.
"Saya tidak menyukai beberapa tikungan. Kami bekerja keras untuk keamanan, memperbaiki lay out sirkuit, dan datang ke Baku melihat beberapa tikungan itu tak ada area run-off," sambungnya, dilansir Crash.
Lintasan di Baku ini mengambil model jalan raya seperti di GP Monaco dan GP Singapura. Dengan panjang 6.003 kilometer, sirkuit Baku memiliki 20 buah tikungan yang sempit dan trek lurus yang cukup panjang.
Selain itu, sirkuit juga memiliki alur anticlockwise (berlawanan arah jarum jam) dan menjadi sirkuit jalan raya tercepat dunia kendatipun memiliki panjang lebih dari 6 ribu km. Pembalap Mercedes, Nico Rosberg, sepakat dengan pernyataan Button.
"Saya sedikit khawatir dengan area run off. Ada dua atau tiga yang tidak terlihat ideal. Selain itu, jalan masuk ke pit juga sedikit tidak ideal. Bahaya kalau memaksa menambah kecepatan di sekitar area itu," kata Rosberg.