Rebut Poin, Satu-satunya Penyelamat Rio Haryanto di F1
VIVA.co.id – Nasib pembalap pertama Indonesia di Formula One (F1), Rio Haryanto di ujung tanduk, setelah masih belum bisa membayar sisa dana yang dibutuhkan pada Manor Racing. Apa yang bisa dilakukan Rio untuk selamat dari retired lebih awal?
Sebelum musim F1 2016 bergulir, Rio diwajibkan memberikan dana 15 juta Euro untuk amankan satu kursi di mobil milik Manor. Sampai saat ini, baru 8 juta Euro yang mampu dilunasi oleh pembalap 22 tahun tersebut.
Tanda-tanda untuk melunasi 7 juta Euro lagi pun masih tampak abu-abu. Perusahaan milik negara dan swasta yang diharapkan bisa membantu mengucurkan dana, yang sampai saat ini masih belum memberikan sinyal positif.
Rio akhirnya terancam hanya bisa membalap pada separuh awal musim 2016 saja, atau hanya 11 seri saja. Tentu, sesuatu yang mengecewakan bagi nama besar bangsa ini.
Lalu, apa yang bisa menyelamatkan Rio? Poin, meski hanya satu saja mungkin bisa memberikan secercah harapan. Kalau sampai bisa finis di urutan dalam 10 besar, pasti nama Rio bakal kembali menarik perhatian sponsor.
Kalau pihak sponsor mulai percaya diri bahwa brand mereka akan ikut terakhir oleh performa Rio yang membaik, maka dana sebesar 7 juta Euro, bukan tidak mungkin terkumpul sebelum Juli 2016 mendatang.
Lalu, bagaimana peluang Rio mendapatkan poin? Kalau melihat performa dalam lima seri pertama, bisa finis dalam 10 besar memang seperti 'mimpi di siang bolong'. Kekuatan mobil MRT05 yang kesulitan bersaing dengan tim di sekitarnya membuat Rio kerap kali duduki posisi buncit.
Rio pun mengaku hal tersebut, kalau dia bisa merebut poin rasanya sudah seperti berdiri di podium tertinggi dan mengaku tak punya rencana lain, kalau karirnya sampai benar-benar terancam di F1.
"Poin akan jadi sesuatu yang magis, tentu saja. Saya pikir, mobil ini telah berkembang banyak dibandingkan tahun lalu, jadi dalam satu kesempatan, saat masalah mendera yang lain, kami harusnya punya peluang," ujar Rio dalam wawancara dengan situs resmi F1.
"Mencetak poin....itu rasanya akan seperti menang! Dan, Plan B...tidak ada, kalau Anda sedang berada di F1 Anda ingin menikmatinya, melakukan yang terbaik Anda bisa, dan nanti saja membuat rencananya," lanjut pemuda kelahiran Surakarta tersebut.
Sampai seri kelima sejauh ini, Rio masih berada di dasar klasemen pembalap hasil tiga kali finis dan dua kali retired. Tetapi, satu poin saja bisa membuat namanya bersinar lagi. Jadi, kini nasib Rio sepertinya tinggal menunggu, mampukah ia membuat keajaiban dalam balapan-balapan berikutnya?
Setelah ini, balapan F1 akan berlanjut ke GP Monaco yang akan berlangsung akhir pekan ini, 29 Mei 2016. (asp)