Sudah 36 Lap, Mobil Rio Haryanto Tetap Prima
- REUTERS/Jason Reed
VIVA.co.id – Strategi pemilihan ban terbukti krusial di GP Bahrain. Kepala teknisi Mercedes, Paddy Lowe, mengatakan faktor penentu GP Bahrain hampir sama dengan GP Australia. Situasi balapan yang digelar pada malam hari, juga akan berbeda dengan situasi pada latihan bebas.
Banyak pembalap harus masuk pit lebih cepat di 10 lap pertama untuk mengganti ban, membuat pembalap Formula 1 (F1) asal Indonesia, Rio Haryanto, bisa naik ke posisi 11 untuk sementara. Namun, pembalap tim Manor Racing, itu kembali tercecer ke posisi 17 beberapa lap kemudian.
Tidak ada insiden berarti, seperti terjadi pada GP Australia pada Maret lalu, kecuali rusaknya mobil Sebastian Vettel, sehingga pembalap Ferrari itu tidak bisa melakukan start. Terjadi juga benturan kecil yang menimpa pembalap Mercedes Lewis Hamilton di lap pertama.
Juara GP Australia Nico Rosberg, kembali tampil maksimal di GP Bahrain. Pembalap asal Jerman, itu memimpin balapan sejak lap pertama seri kedua balap F1 musim 2016. Hasil lebih baik didapat Rio Haryanto, yang gagal menyelesaikan balap di Melbourne.
Start dari posisi 21 atau satu dari paling belakang, Rio bisa terus membuntuti rekan satu timnya di Manor Racing, Pascal Wehrlein, yang merupakan pembalap binaan tim Mercedes. Strategi pemilihan ban yang dilakukan Manor Racing, tampak cukup baik di GP Bahrain.
Saat tim-tim lain sudah dua kali memasuki pit stop setelah 30 lap, Rio menjadi satu-satunya pembalap yang bisa bertahan. Pembalap andalan Indonsia yang menggunakan ban lunak, itu baru memasuki pit pada lap 32, saat ada di peringkat 14.
Saat ini sudah 36 lap dijalani para pembalap, mobil Rio tetap dalam kondisi prima, walau posisinya sudah tercecer ke posisi 17 dan tertinggal satu lap dari pemimpin lomba. Sementara Wehrlein di posisi lebih baik pada peringkat 12.