Para Pembalap Tuntut Adanya Reformasi di F1
- REUTERS
VIVA.co.id – Asosiasi Pembalap F1 (GPDA) menuntut adanya reformasi di tubuh otoritas F1. Menurut GPDA, FIA selaku otoritas F1 dinilai sudah mengeluarkan sistem yang kuno sehingga membuat bingung pembalap.
Keluhan tersebut disampaikan lewat surat terbuka yang diunggah di akun Twitter @GPDA_. Pembalap yang diwakili oleh Sebastian Vettel, Jenson Button, dan Alex Wurz merasa perubahan regulasi yang diterapkan di F1 membuat olahraga ini menjadi kacau.
Salah satu aturan yang paling banyak dikritik adalah format baru sesi kualifikasi musim ini, yang membuat pembalap dan tim bingung. Meskipun, kabarnya sistem kualifikasi akan kembali ke format lama pada seri 2 di Bahrain nanti.
"Kami merasa bahwa beberapa perubahan aturan belakangan ini -- baik di sisi sport maupun teknis, dan termasuk beberapa arah bisnis, membuat kacau. Tidak mengatasi masalah-masalah yang lebih besar yang sedang dihadapi olahraga ini dan dalam beberapa kasus bisa saja mengancam kesuksesan olahraga ini di masa depan," tulis GPDA, seperti dilansir Crash.
"Oleh karena itu, para pembalap telah sampai pada kesimpulan bahwa proses pengambilan keputusan di dalam olahraga ini sudah kuno dan menghalangi adanya kemajuan. Hal itu kadang-kadang membawa ke arah yang sebaliknya, sebuah kemunduran. Ini mencerminkan olahraga kami dengan cara yang negatif, membuatnya tidak cocok untuk generasi berikutnya dari fans dan berkompromi dengan pertumbuhan global lebih lanjut,” sambungnya.
GPDA juga ingin F1 menjadi olahraga yang tetap kompetitif dan diikuti pembalap dan mesin yang hebat. Meski begitu, GPDA tak ingin surat ini dinilai sebagai bentuk ‘serangan’, dan siap membantu otoritas agar F1 mencapai tujuan itu. (one)