IMI: Sentul Paling Berpotensi Gelar MotoGP

Ketua IMI, Sadikin Aksa.
Sumber :
  • Satria Permana/ VIVA.co.id

VIVA.co.id - Rapat Terbatas (Ratas) yang digelar beberapa Kementerian, termasuk Kemenpora pada Selasa, 15 Maret 2016, memutuskan bahwa Sentul dan Palembang adalah calon kuat tuan rumah MotoGP Indonesia. Terkait masalah ini, Ikatan Motor Indonesia (IMI) memberikan pandangannya kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi.

Ketua IMI, Sadikin Aksa, menyambangi Imam di kantornya pada Rabu siang, 16 Maret 2016. Sadikin datang ke kantor Imam demi mendapatkan perkembangan terkini mengenai rencana penyelenggaraan MotoGP.

"Saya datang untuk mendengarkan hasil Ratas kemarin. Di sini, saya dimintai pandangan soal rencana digelarnya MotoGP di Sentul atau Palembang," kata Sadikin usai pertemuan.

Pria berkacamata tersebut menyatakan, Sentul sebenarnya lebih berpotensi untuk menggelar MotoGP pada 2017 atau 2018 nanti. Sentul, disebutkan Sadikin, punya modal bagus dalam penyelenggaraan MotoGP.

"Sirkuit sudah ada, tinggal diperbaiki. Jika memang mau digelar pada 2017, mungkin paling realistis ya Sentul. Secara bisnis juga Sentul mungkin lebih unggul. Tak bisa dipungkiri, wilayahnya strategis dan pangsa pasar di Pulau Jawa cukup besar," terang Sadikin.

Namun, Sadikin mengakui Sentul juga punya kelemahan. Akses ke sirkuit Sentul dirasa pria yang juga memiliki saham di PSM Makassar tersebut tak memadai.

Jalan menuju Sirkuit Sentul memang sangat sempit. Selain itu, kondisi aspal di jalan sekitar sirkuit sangat buruk.

"Kalau masalah itu, seharusnya pemerintah yang bantu," ujar Sadikin.

Meski menganjurkan Sentul menjadi tuan rumah MotoGP, Sadikin menyatakan akan menerima apa pun keputusan pemerintah. "Pihak kami, IMI, yang jadi penengah antara pemerintah dan Dorna. Kami menunggu apa keputusan pemerintah. Jadi, kami akan menerima keputusan dari pihak pemerintah," jelas Sadikin

Ada dua opsi bagi Indonesia untuk menggelar MotoGP. Indonesia bisa mulai jadi tuan rumah sejak 2017 atau pada 2018. Terkait durasi kontrak, Sadikin menyatakan Indonesia bisa saja mendapatkan slot hingga 10 tahun. (one)

Musim Depan Winglet Dilarang di MotoGP, Ducati Tak Cemas