Tiga Pembalap Prancis Siap Taklukan Aspal Sirkuit Boyolali

Konfrensi pers Trial Game Asphalt
Sumber :
  • Viva.co.id/ Febrika Indirawati

VIVA – Olahraga otomotif di Tanah Air saat ini sangat beragam jenisnya. Bukan hanya untuk kendaraan bermotor roda empat, pehobi roda dua juga disuguhkan beragam kompetisi yang memacu adrenalin, salah satunya Trial Game Asphalt.

Setelah Mary Jane, Menko Yusril: Prancis dan Australia Ajukan Permohonan Pemindahan Narapidana

Acara tersebut diselenggarakan oleh 76Rider, sebagai pertandingan internasional, bertajuk Trial Game Asphalt International Championship (TGAIC) 2019. Acara digelar pada 13 hingga 14 Desember 2019 di sirkuit Boyolali, Jawa Tengah.

Perwakilan dari 76Rider, Mario CSP mengatakan, pihaknya akan menghadirkan tiga pembalap asal Prancis. Kehadiran para pembalap itu diharapkan bisa membuat pembalap Indonesia bisa belajar lebih banyak.

Suporter Bola Israel Bikin Rusuh Lagi, Kali Ini Serang Tuan Rumah Prancis

"Tujuan 76Rider mengundang pembalap dari Eropa ini supaya pembalap Indonesia bisa belajar lebih banyak dari mereka yang lebih senior dan lebih dulu balapan supermoto secara profesional di Eropa sana," ucapnya  di Jakarta, Rabu 11 Desember 2019.

Baca juga: Jonatan Christie Hajar Raja Bulutangkis Eropa di BWF World Tour Finals

Prancis Berang gara-gara Pegawai Penegak Hukumnya Ditahan Israel di Yerusalem

Pembalap asal Perancis yang dimaksud adalah Germain Vincenot, Sylvain Bidart, dan Maxime Lacour. Ketiga, akan ikut unjuk kemampuan bersama para pembalap Indonesia di sirkuit Boyolali, akhir pekan nanti.

Pembalap Prancis yang sudah dua kali datang ke Indonesia, Germain Vincenot mengatakan, memiliki kenangan yang sangat spesial saat ada di Indonesia. Apalagi tahun ini tidak lagi balap di Malang, melainkan di Boyolali.

Insiden yang melibatkan Doriano Romboni di Sic Supermoto Day

"Tahun lalu (balapan) di Malang dan saya memiliki kenangan yang luar biasa. Tahun ini di Boyolali, saya sangat tertarik dan senang untuk mencoba tempat baru itu," ujar peraih dua gelar juara nasional di Prancis itu.

Vincenot mengatakan, tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti pertandingan ini. Dia menyebut, perbedaan terlihat jelas di cuaca, karena di Eropa sedang musim dingin dan Indonesia memiliki udara panas.

"Kami tidak memiliki persiapan khusus karena kami baru saja selesai musim (pertandingan) sejak bulan Oktober lalu. Sangat sulit bagi kami, mungkin ketika latihan besok kami akan mengganti banyak baju,” paparnya.

Setelah berkompetisi secara nasional, kata Mario, bukan hal mustahil bagi pembalap supermoto Indonesia, ikut serta di balapan Eropa. Hal itu bisa terwujud, jika kemampuan yang dimiliki pembalap lokal sudah mumpuni.

"Tidak menutup kemungkinan ya kalau kita berangkat kan pembalap Indonesia ke sana (Eropa). Kita lihat dulu perkembangannya di sini dan jika memang kemampuannya sudah mumpuni," kata Mario.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya