Catatan Pembalap AHRT di ARRC 2019: Naik di AP250, Stagnan di SS600
- Astra Honda Racing Team
VIVA – Kiprah pembalap Indonesia berbendera Astra Honda Racing Team (AHRT) menunjukkan grafik peningkatan sampai seri 4 Asia Road Racing Championship (ARRC) 2019 di Sirkuit Suzuka Jepang. Terutama para pembalap di kelas Asia Production (AP) 250.
Ya, kelas AP250 memang menjadi andalan AHRT untuk kembali menjadi juara seperti tahun lalu yang diraih Reza Danica Ahrens. Dan tak salah memang AHRT menaruh harapan besar di kelas ini.
Performa para pembalap AHRT di AP250 memang naik signifikan sampai seri 4 yang boleh dibilang paruh musim. Jika 4 seri sebelumnya digelar tiap bulan, ada jeda sebulan menuju seri 5 di China, sehingga ada cukup waktu untuk persiapan dan pematangan strategi.
Hasil di seri terakhir di Sirkuit Suzuka Jepang yang disaksikan langsung VIVA berkat undangan Astra Honda Motor (AHM) menunjukkan peningkatan penampilan pembalap AHRT. Irfan Ardiansyah mampu 2 kali finis runner up. Awhin Sanjaya lebih hebat lagi karena bisa juara di race 2 setelah jeblok di race 1.
Jadi tantangan buat Irfan untuk naik podium 1 setelah masing-masing 2 kali naik podium 3 dan 2 di 8 race dalam 4 seri sebelumnya. Jika penampilan pembalap Semarang ini meningkat, bukan mustahil di 6 race di 3 seri berikut akan naik podium 1 alias menjadi juara.
"Wis wayahe," sindiran positif pimpinan klasemen sementara Andy Muhammad Fadly kepada Irfan melihat penampilannya yang bagus di Suzuka.
Hasil itu mengangkat posisi Irfan dan Awhin di klasemen sementara pembalap. Mereka kini sama duduk di posisi 2 dengan poin 104 di bawah AM Fadly (127 poin). Artinya, dengan posisi selisih poin ini, peluang pembalap AHRT untuk mengunci gelar juara di akhir musim semakin terbuka.
Padahal, mereka masih berada di posisi 5 dan 6 sebelum ke Suzuka. Kini, Awhin dan Irfan mampu menyalip trio pembalap asing: Muklada Sarapuech, Aiki Iyoshi dan Tatchakorn Buasri.
Satu lagi pembalap AP250 yang diharapkan bangkit dan mengikuti jejak dua rekannya itu adalah Lucky Andriansyah. Di Suzuka, Lucky bernasib sial karena gagal naik podium. Berlaga dalam balapan basah, ternyata membuat Lucky kesulitan. Dia hanya meraih 10 poin di race 1 dan tanpa poin di race 2.
"Helm yang berembun terus dan tak mau hilang membuat pandangan saya terganggu di race 2. Di race 1, saya kesulitan untuk merangsek ke depan," tutur Lucky yang sempat jadi juara di race 1 seri 1 di Malaysia.
SS600 Masih Stagnan
Hasil sebaliknya dipetik pembalap AHRT di kelas SuperSport (SS)600. Andi Gilang dan Rheza Danica yang naik kelas masih terus berjuang untuk menemukan setelan terbaik dengan motornya.
Ditambah membalap dalam kondisi hujan di Suzuka membuat mereka kesulitan. Baik Andi maupun Rheza belum mampu meraup banyak poin.
Sempat meraih 2 kali podium 2 di 2 seri awal, Andi harus menerima kenyataan pahit finis di posisi 5 sebagai pencapaian terbaik di Suzuka. Sempat berada di posisi runner up klasemen sementara pembalap, kini Andi turun ke posisi 3.
Sedangkan Rheza kembali harus puas finis di posisi 8 sebagai pencapaian terbaik. Seperti di 3 seri sebelumnya, Rheza belum mampu melebihi pencapaian finis lebih dari posisi 8. Alhasil, posisi Rheza kini turun dari 9 ke 10 klasemen sementara pembalap.
"Proses adaptasi saya dengan motor baru 80 persen," kata Rheza. "Balapan basah di race 2 membuat evaluasi di race 1 tak terpakai. Tapi, saya terima kasih ke tim mekanik yang kerjanya sangat cepat."
Seri berikut ARRC 2019 akan digelar di Sirkuit Zhuhai, China, 9-11 Agustus 2019. Para pembalap AHRT mengaku buta membalap di sana, karena merupakan seri baru di ARRC.
Tapi, melihat pencapaian signifikan pembalap AP250 di Suzuka, rasanya AHRT sudah mulai tenang menatap seri-seri berikutnya. Setelah di China, dua seri terakhir ARRC 2019 (Seri 6 dan 7) akan digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia, 19-22 September 2019 serta di Sirkuit Buriram, Thailand, 29 November 1 Desember 2019.