MotoGP Dihelat di Indonesia, Hal Ini Jadi Perhatian Galang Hendra
- VIVA/Zulfikar Husein
VIVA – Indonesia mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah MotoGP dan World Superbike di Mandalika, Nusa Tenggara Barat mulai tahun 2021 mendatang. Rencananya, perlombaan balap motor paling bergengsi itu di sirkuit jalan raya, seperti di Monako, Singapura dan Makau.
Pembalap Yamaha Moto X Racing, Galang Hendra Pratama, angkat bicara mengenai pemilihan sirkuit jalanan di Indonesia untuk MotoGP dan World Superbike. Menurutnya, ada satu hal yang mesti diperhatikan baik-baik oleh pengelola jika ingin membuat sirkuit jalan raya.
"Sayangnya bukan sirkuit permanen, karena menurut saya, kalau street circuit itu tidak permanen. Contoh, kalau street circuit di GP Makau itu juga dipakai untuk jalan umum," kata Galang kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 1 Maret 2019.
"Jadi, untuk perawatannya harus lebih ekstra, karena nanti yang pakai bukan pembalap saja, melainkan masyarakat umum juga menggunakannya," tuturnya.
Wajar memang jika pembalap berusia 19 tahun itu menyoroti mengenai perawatan. Sebab sirkuit bukan cuma aspal, tapi juga lebar lintasan, gravel, paddock dan hal keselamatan lain, termasuk juga menyangkut tribun penonton.
"Ya itu gravel dan lainnya juga berpengaruh, tapi menurut saya perawatannya harus ekstra, karena nantinya bukan cuma buat balapan saja seperti sirkuit permanen. Tapi, juga dipakai buat umum."
Sebelumnya, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mengatakan, sudah teken kontrak dengan Dorna Sport SL untuk menggelar MotoGP dan World Superbike di Mandalika.
Untuk memulai proyek, ITDC berencana mengawali pembangunan sirkuit pada Juli 2019. Sirkuit tersebut nantinya memiliki panjang 4,32 km dengan 18 tikungan, dan berjenis sirkuit non permanen atau sirkuit jalan raya. (mus)