121 Starter Bakal Tampil di Final Trial Game Asphalt Kanjuruhan
VIVA – 121 starter akan berjuang habis-habisan di babak final Trial Game Asphalt di Sirkuit Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 15 Desember 2018. Mereka akan berjuang memperebutkan hadiah total sebesar Rp150 juta.
Ketua Penyelenggara Trial Game Asphalt, Cahyadi Gunawan mengatakan grand final akan lebih meriah, karena rider lokal akan besaing dengan tiga rider internasional. Mereka adalah, Germain Vincenot, pebalap supermoto asal Perancis, Lewish Cornish (Inggris) dan Jan Deitenbach (Jerman).
"Kita harapkan dengan adanya tiga pembalap asing yang ikut bergabung, tentunya membuat pembalap Indonesia akan lebih maju dan tertantang dalam berkompetisi," kata Cahyadi, Jumat, 14 Desember 2018.
Cahyadi menyebut, ada kenaikan 4 kali lipat dari jumlah starter atau rider yang akan tampil di final dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu di babak final hanya ada 30 starter, sedangkan pada tahun ini 121 starter akan meramaikan perburuan gelar juara supermoto paling bergengsi di Indonesia ini.
"Baru dimulai dan ini sudah 121 starter dan itu luar biasa sekali menurut saya. Karena pertama kami bikin tahun lalu hanya 30 starter," ujar Cahyadi.
Cahyadi mengatakan supermoto merupakan olahraga baru. Peraturan supermoto di Indonesia sendiri, baru diresmikan pada 2016 silam. Namun animo para riders untuk tampil di Trial Game Asphalt terus meningkat setiap tahun.
"Supermoto memang suatu olahraga yang baru. Karena yang diguanakan adalah trail yang biasa motor cross di tanah. Tapi ini main di aspal jadi belum terlalu banyak penggemarnya di Indonesa. Tapi dengan 121 stater kami pikir ini luar biasa sekali," tutur Cahyadi.
Trial Game Asphalt ada empat kelas yang dipertandingkan, yakni kelas utama FFA 450, Trail 250 open, Trail 175 Open, dan Trail 175 Non Pro. Kedepan, even supermoto ini akan menerapkan aturan baru dengan klasifikasi kategori.
"Kalau kita melihat progresnya sekarang itu sudah maju sekali. Tapi tahun depan akan kita batasi jumlah pesertanya. Kalau kelasnya sendiri kita tetap hanya 150, 175, 250 dan 450. Tapi kedepan kategorinya yang banyak. Ada kategori komunitas, kategori non pro, kategori pro. Ini yang harus kita batasi," kata Cahyadi.
Sementara itu, Germain Vincenot, pebalap supermoto asal Perancis, bahkan menilai dunia balap supermoto di Indonesia kian kompetitif dan berkembang pesat. Germain yang merupakan juara supermoto 250cc Perancis tahun 2016 dan 2017 ini akan turut berlaga di seri pamungkas Trial Game Asphalt, Malang.
"Ketika saya pertama kali datang ke sini dua tahun lalu potensi dan motivasi Indonesi di supermoto sangat besar. Sekarang saya rasakan sudah jauh berkembang," kata Germain.
Pria kelahiran Vincennes, Perancis, 27 tahun yang lalu ini mengaku sangat bergairah untuk tampil di Trial Game Asphalt. Animo penggemar supermoto Indonesia yang luar biasa serta kualitas pebalap Indonesia yang kian mengilap menjadi alasannya.
"Saat yang tepat berlaga di Trial Game Asphalt Malang. Saya ingin melanjutkan hubungan dengan supermoto di Indonesia yang semakin berkembang dengan baik," ujar Germain.