Ricciardo Mampu Menyamai Perjuangan Schumacher
- REUTERS/Benoit Tessier
VIVA – Pembalap Red Bull Racing, Daniel Ricciardo, mampu menjadi yang terdepan dan terlihat menguasai jalannya perlombaan GP Monaco, Minggu, 27 Mei 2018. Meski, ia sempat cemas akibat mesin mobilnya kehilangan tenaga.
Dampaknya, pembalap asal Australia itu harus melaju 20 km/jam lebih lambat saat trek lurus. Namun, Ricciardo tetap sanggup menahan serangan dari pembalap Ferrari, Sebastian Vettel dan meraih kemenangan pertamanya di Monaco.
"Kemenangan ini memerlukan dua tahun. Saya akhirnya bisa merasa lega," kata Ricciardo, seperti dikutip Motorsport.
"Kami mengalami banyak masalah yang harus diatasi selama balapan. Jelang pertengahan lomba, saya merasa kehilangan tenaga dan mengira balapan saya akan berakhir," jelasnya
Lebih lanjut, Ricciardo menerangkan bahwa ia harus menyelesaikan balapan dengan enam gigi saja. Sebab, kondisi teknis mobil Ricciardo hanya bisa bertahan dengan menggunakan enam gigi dari delapan transmisi percepatan yang ada. Masalah MGU-K membuat tenaga jet darat miliknya menyusut.
"Kami menyelesaikan balapan hanya dengan enam gigi. Berkat kerja tim kami berhasil finis," ungkapnya
Keberhasilan Ricciardo menjadi yang tercepat membuat bos tim Red Bull, Christian Horner, teringat dengan masa lalu yang serupa dialami oleh Michael Schumacher pada GP Spanyol 1994. Pada waktu itu, mobil Benetton yang dikendalikan Schumacher tertahan di gigi lima, tapi dia masih bisa finis sebagai runner up.
"Perjuangan kamu seperti apa yang dilakukan Schumacher. Artinya, niatan dua tahun lalu buat menaklukkan Sirkuit Monaco berhasil sudah. Sukses direalisasikan, meski dihalangi kendala teknis," ucap Horner.