Debut AFR Tak Mulus, Keanon Akui Kaget Lihat Peta Persaingan
- Media ART Team Motorsport
VIVA – Ketidakberuntungan menaungi pembalap Indonesia, Keanon Santoso, dalam debutnya di Asian Formula Renault 2018. Mengaspal di Shanghai International Circuit pada seri kedua AFR, Keanon tak sekali pun meraih podium.
Berbekal kesiapan yang matang dari Indonesia, pembalap 17 tahun itu sangat yakin bisa menaklukkan kerasnya persaingan di AFR. Dia bahkan percaya diri meraih podium.
Namun, apa daya, target tersebut sudah tak mungkin diraih. Itu lantaran Keanon mengalami kendala teknis dan non-teknis sejak sesi kualifikasi.
Pada sesi tersebut, pembalap 17 tahun mengalami masalah pada rem yang membuat catatan waktunya melambat. Akhirnya, dia harus puas memulai balapan pertama dari posisi ketujuh dan memulai dari posisi kelima untuk balapan kedua.
Ternyata, masalah teknis masih terus berlanjut. Ketika Keanon berusaha tampil maksimal di balapan pertama, dia harus menerima kenyataan bannya sobek di tengah balapan. Dia akhirnya finis di posisi kesembilan.
Pun dengan balapan kedua. Memulai dari posisi lima, Keanon mengalami kerusakan gearbox yang membuatnya harus finis di posisi kedelapan.
Selain itu, Keanon juga mengakui jika dia kaget dengan persaingan yang ada di Formula Renault. Menurutnya, kondisi ini sedikit berbeda dengan apa yang dibayangkannya.
"Saya akui kalau saya kaget dengan persaingan di sini. Mereka cukup berat untuk ditaklukkan. Ditambah kendala teknis sehingga membuat saya gagal meraih podium," ujar Keanon kepada VIVA.
Namun, kegagalan di Shanghai jelas tak membuatnya patah semangat. Dia sangat optimis bisa membalasnya pada seri berikutnya.
"Saya akan kembali berjuang pada seri berikutnya. Perjalanan masih panjang dan ditambah dengan berdoa," kata pembalap 17 tahun.
"Tim cukup puas dengan hasil di balapan ini. Evaluasi hanya di teknis untuk bisa lebih baik ke depannya," jelasnya.