Galang Hendra Finis ke-16, Yamaha Soroti Regulasi Mesin
- Yamaha
VIVA - Pembalap asal Indonesia, Galang Hendra Pratama, meraih hasil cukup baik di ajang World SSP300 di Sirkuit Aragon, Spanyol, kemarin. Hendra berhasil finis di posisi ke-16.
Pertarungan WSSP300 Aragon yang wajib melahap 11 lap, Hendra yang mengusung tim Biblion Yamaha MotoxRacing dan berada di grid ke-11 melakukan start dengan baik. Bahkan, sempat merangsek ke posisi 9.
Suatu pencapaian yang luar biasa karena langsung mengovertake beberapa rivalnya. Namun, posisinya sempat melorot ke peringkat ke-16 dan ke-17.
Ketika perjalanan tinggal 3 lap lagi, posisi Hendra yang menunggangi Yamaha YZF-R3 melorot di urutan ke-18. Tidak menyerah, Hendra akhirnya harus puas di urutan ke-16.
Catatan penting, bahwa Hendra mengukir best-time 2 menit 09,939 detik dengan top speed 209,9 km/jam. Ukiran waktu tersebut terbukti semakin tajam dibanding saat latihan bebas dan kualifikasi.
"Saya senang dapat menyelesaikan perlombaan seri pertama ini. Meskipun finis di posisi ke-16, tetapi saya terus memperbaiki catatan waktu dari sesi sebelumnya. Saya dan tim akan bekerja keras untuk menghadapi putaran ke-2 minggu depan, untuk Merah Putih semakin di depan, " kata Hendra dalam rilis yang diterima VIVA.
Dalam regulasi mesin WSSP300 terbukti tidak seimbang, Yamaha YZFR3 merupakan motor dengan kubikasi silinder terkecil dibanding para rivalnya. Aturan pembatasan RPM mesin ataupun bobot belum menciptakan persaingan yang kompetitif.
Termasuk kenyataan bahwa hanya Galang Hendra Pratama sebagai satu-satunya rider Yamaha yang lolos dalam sesi Superpole 2. Selebihnya ialah pengguna motor Kawasaki Ninja 400 dan KTM RC390.
“Sayangnya, mereka menghadapi kompetisi yang tidak adil atas tingkat kinerja motor yang salah diantara produsen. Seharusnya peraturan teknis dirancang untuk menciptakan persaingan yang seimbang," kata Andrea Dosoli sebagai manajer Proyek Road Racing Yamaha Motor Eropa.