Yamaha Tech3 Akui Penuh Risiko Rekrut Pembalap Malaysia
- Instagram/hafizh_syahrin
VIVA - Gelaran balap MotoGP musim ini menghadirkan satu pembalap asal Malaysia, Hafizh Syahrin. Dia menjadi satu-satunya pembalap asal Asia Tenggara yang berkiprah di kasta pertama balap motor dunia itu.
Syahrin menjadi tandem bagi Johann Zarco di musim ini, menggantikan posisi Jonas Folger. Manajer Monster Yamaha Tech3, Herve Poncharal, mengakui perekrutan Syahrin bukan tanpa risiko.
"Seperti selalu diucapkan Ralf Waldmann (pembalap motor asal Jerman), ada batas tipis antara pahlawan dan pecundang. Saat Anda memilih pembalap, selalu ada elemen risiko. Saya menyukai orang yang mengambil risiko, saya pun begitu," kata Poncharal di situs MotoGP.
Direkrut usai tes MotoGP di Thailand pada bulan lalu, Syahrin menjadi salah satu dari lima rookie yang tampil di MotoGP 2018. Poncharal menilai timnya memang takkan bisa mendapat pembalap top, namun itu tak menjadi masalah.
"Alih-alih mengontrak pembalap top, karena saya tak mampu melakukannya, saya memilih yang bisa membuat antusias. Semua pembalap bagus terikat kontrak: mereka yang berusia 30 tahun dan banyak pengalaman. Saya tak ada masalah dengan itu," lanjutnya dikutip dari situs resmi MotoGP.
Debut Syahrin di MotoGP berjalan cukup lumayan, finis di posisi 14 pada seri pembuka GP Qatar dan mendapat dua poin. Yamaha Tech3 menilai pembalap berusia 23 tahun itu memiliki potensi besar ke depannya.
"Sekarang saya sungguh senang. Saya tidak bilang dia akan menjadi yang tercepat, tapi dia bekerja dengan baik. Saya suka memilih pembalap yang tidak terlalu terkenal, tapi kita lihat musim lalu dia punya potensi," paparnya. (one)