Satlak Prima Bubar dan Nasib para Mantan
- Satria Perman/ VIVA.co.id
VIVA – Terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) 18 Oktober 2017 terkait peningkatan prestasi olahraga nasional, berbuntut pembubaran Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Bubarnya badan yang dipimpin oleh Laksamana TNI Ahmad Sutjipto itu membuat puluhan mantan anggota Satlak Prima tak memiliki posisi lagi.
Gatot Dewa Broto, Sekretaris Kemenpora, secara resmi memberi pernyataan terkait pembubaran Satlak Prima. Selain pengalihan fungsi dan tugas Satlak Prima kepada Kemenpora, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan induk cabang olahraga, Gatot juga mengatakan soal perjuangan nasib mantan anggota Satlak.
Gatot tidak terlalu menggambarkan soal langkah Kemenpora selanjutnya, terkait nasib para mantan anggota Satlak Prima. Kemenpora akan berkoordinasi dengan KONI terkait nasib para mantan anggota Satlak Prima. Ada sekitar 70 anggota dalam kepengurusannya ketika aktif.
"Pak Wapres juga mengapresiasi Pak Tjipto yang luar biasa kontribusinya kepada (Satlak) Prima dan juga muncul usulan bagaimana dengan nasib (anggota Satlak) yang lain," kata Gatot kepada wartawan, Kamis 19 Oktober 2017.
"Karena Pak Tjipto kan skuadronnya banyak. Kami akan pikirkan, kami akan berkoordinasi dengan pihak KONI," ujarnya.
Meski sudah resmi dibubarkan, anggota Satlak Prima juga masih memiliki tanggung jawab moral kepada para atlet. Sebab, para atlet tersebut sudah disiapkan Satlak Prima bekerja sama dengan induk cabang olahraga, untuk menghadapi Asian Games 2018 mendatang.
Gatot mengungkapkan, ada usulan dari mantan Dewan Satlak yang juga legenda renang Indonesia, Richard Sam Bera, untuk mengimbau kepada induk cabang olahraga.
Imbauan Richard kepada induk cabang olahraga dan para atlet, agar terus melanjutkan persiapan, tanpa terpengaruh pembubaran Satlak Prima. Nantinya, Kemenpora segera mengeluarkan surat himbauan terkait realisasi hal tersebut.
"Ada permintaan dari Dewan Satlak, dalam hal ini Pak Richard Sam Bera, untuk Kemenpora bisa menerbitkan surat kepada pimpinan cabang olahraga agar pelatnas tetap berjalan. Ini agar tidak terpengaruh dengan likuidasi dari (Satlak) Prima itu sendiri," kata Gatot. (one)