Tiba di Rio, Tim Angkat Besi Indonesia Langsung Tancap Gas
Sabtu, 30 Juli 2016 - 15:58 WIB
Sumber :
- Cdm Indonesia 2016
VIVA.co.id
- Tujuh atlet angkat besi yang akan tampil di Olimpiade 2016 ini sebelumnya melakukan sesi latihan selama 20 hari di Cape Town, dengan tujuan menghindari jetlag
dan kelelahan perjalanan. Jarak dari Cape Town menuju Rio, lebih singkat lima jam jika dibandingkan dengan jarak Jakarta-Rio.
Beberapa atlet memang tak terlalu mengalami kelelahan dan jetlag yang berarti, hanya saja dua atlet andalan di kelas 69kg, Triyatno dan I Ketut Ariana masih tampak kelelahan. Akibatnya, kedua
lifter ini tidak bisa secara penuh mengikuti sesi latihan pertama di Rio.
Meski demikian, masalah tersebut tak menghinggapi beberapa atlet lainnya. Muhammad Hasbi, Eko Yuli Irawan, Deni, dan dua lifter putri, Dewi Safitri dan Sri Wahyuni, mampu menjalani seluruh rangkaian sesi latihan di hari pertama.
Manajer Timnas Angkat Besi Indonesia, Alam Syah Wijaya, menargetkan jika timnya bisa terus meningkatkan persiapan dalam banyak sektor jelang pertandingan.
“Di Cape Town, kami melakukan training camp 10 hari dengan program finalisasi latihan menuju pertandingan. Artinya kami memperbaiki teknik-teknik mereka yang salah, meningkatkan power mereka, memperbaiki nutrisi mereka agar lebih baik lagi, dan meminimalisasi perbedaan waktu antara Rio dan Jakarta," ujar Alam Syah dikutip dari rilis resmi Chief de Mission (Cdm) Olimpiade 2016.
"Buktinya hari ini kami sudah bisa berlatih lagi dan tidak mengalami jetlag, dan ini adalah progres yang luar biasa,” kata Alamsyah, Jumat (29/7) sore waktu setempat," katanya.
Menghadapi Olimpiade 2016, PB PABBSI masih mengandalkan peraih dua medali perunggu Olimpiade, Eko Yuli Irawan, dan peraih medali perak di Olimpiade London empat tahun lalu, Triyatno. Alamsyah mengakui bahwa keduanya masih mejadi pilihan utama meski tidak menutup kemungkinan adanya bintang baru.
“Masih tetap [Eko dan Triyatno]. Tapi kita juga harus lihat beberapa muka baru yang mungkin bisa jadi kuda hitam dalam Olimpiade di Rio ini,” ucap Alamsyah.
Timnas Angkat Besi Indonesia akan memulai pertandingan perdana di Olimpiade 2016, tanggalo 6 Agustus 2016 mendatang.
Meski demikian, masalah tersebut tak menghinggapi beberapa atlet lainnya. Muhammad Hasbi, Eko Yuli Irawan, Deni, dan dua lifter putri, Dewi Safitri dan Sri Wahyuni, mampu menjalani seluruh rangkaian sesi latihan di hari pertama.
Manajer Timnas Angkat Besi Indonesia, Alam Syah Wijaya, menargetkan jika timnya bisa terus meningkatkan persiapan dalam banyak sektor jelang pertandingan.
“Di Cape Town, kami melakukan training camp 10 hari dengan program finalisasi latihan menuju pertandingan. Artinya kami memperbaiki teknik-teknik mereka yang salah, meningkatkan power mereka, memperbaiki nutrisi mereka agar lebih baik lagi, dan meminimalisasi perbedaan waktu antara Rio dan Jakarta," ujar Alam Syah dikutip dari rilis resmi Chief de Mission (Cdm) Olimpiade 2016.
"Buktinya hari ini kami sudah bisa berlatih lagi dan tidak mengalami jetlag, dan ini adalah progres yang luar biasa,” kata Alamsyah, Jumat (29/7) sore waktu setempat," katanya.
Menghadapi Olimpiade 2016, PB PABBSI masih mengandalkan peraih dua medali perunggu Olimpiade, Eko Yuli Irawan, dan peraih medali perak di Olimpiade London empat tahun lalu, Triyatno. Alamsyah mengakui bahwa keduanya masih mejadi pilihan utama meski tidak menutup kemungkinan adanya bintang baru.
“Masih tetap [Eko dan Triyatno]. Tapi kita juga harus lihat beberapa muka baru yang mungkin bisa jadi kuda hitam dalam Olimpiade di Rio ini,” ucap Alamsyah.
Timnas Angkat Besi Indonesia akan memulai pertandingan perdana di Olimpiade 2016, tanggalo 6 Agustus 2016 mendatang.
Baca Juga :
Gagal Sabet Emas PON, Triyatno Enggan Pensiun
Dia hanya menempati posisi dua. Posisi juara diraih lifter tuan rumah.
VIVA.co.id
22 September 2016
Baca Juga :