Cerita 'Vin Diesel' Soal One Pride BAMMA di tvOne
Jumat, 15 Januari 2016 - 14:18 WIB
Sumber :
- Istimewa
VIVA.co.id
- Stasiun televisi swasta tvOne, yang mengkhususkan diri dalam program siaran berita dan olahraga, telah meluncurkan acara baru One Pride BAMMA pada 9 Januari 2016. Program itu akan menampilkan kompetisi mixed martial art (MMA), yang ditayangkan setiap Sabtu pukul 22.00 WIB.
Direktur PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) David Burke, yang juga komentator One Pride BAMMA pada Jumat, 15 Januari 2016, di Jakarta, mengatakan One Pride BAMMA adalah hasil kerjasama tvOne, dengan asosiasi MMA asal Inggris (British Association of Mixed Martial Arts/BAMMA).
"Di dunia ada banyak federasi atau asosiasi MMA. Kita pilih BAMMA karena mereka sudah jadi nomor satu di Eropa. Banyak petarung dari Jerman, Inggris, Prancis, Rusia. Kita tahu kualitasnya bagus, dari situ kita mau bangun MMA di Indonesia dengan One Pride MMA," ucap Burke.
Tujuan utama One Pride MMA, disebut Burke, untuk memberi jalan bagi para petarung Indonesia. "Sudah banyak juara tinju dan olahraga bela diri di Indonesia, kenapa tidak bisa MMA," kata pria Irlandia kelahiran 1966, yang wajahnya mengingatkan pada bintang utama film Fast & Furious, Vin Diesel, ini.
Burke menegaskan bahwa MMA adalah pertarungan profesional, bukan kompetisi para petarung jalanan. Seorang petarung MMA dituntut menguasai banyak ilmu bela diri, seperti tinju, ju-jitsu, judo, muay thai, dan karate.
Baca Juga :
Keseruan Lomba Lari Berbalut Pesta Warna-warni
"MMA sekarang menjadi disiplin dan profesional yang tinggi."
Dibutuhkan dana yang besar, juga penonton setia. Sementara minat masyarakat terbelah, pada jenis bela diri yang berbeda-beda, membuat kompetisi reguler masih sulit diwujudkan. MMA diharapkan bisa menyatukan perbedaan, karena mempertemukan berbagai cabang bela diri di dunia.
"Di dunia, MMA menjadi olahraga yang paling cepat kemajuannya, sangat cepat bertambah penontonnya," ujar pemilik akun Twitter @davidericburke itu.
Mantan senior executive vice president PT Telekomunikasi Indonesia Tbk itu mengatakan bakal banyak peluang karir terbuka dengan majunya MMA di Indonesia. Setiap ahli bela diri, disebutnya bisa belajar menjadi petarung MMA.
Nantinya akan membuka bisnis baru, dengan munculnya sasana-sasana yang melatih para petarung. Tidak hanya petarung, pada setiap pertandingan disebut Burke akan ada ratusan orang yang akan terlibat.
"Wasit, dokter, tim medis, juri, penyiar, keamanan. Kalau sudah berjalan, bakal jadi ekonomi sendiri," ucap Burke.
Di banyak negara, MMA menjadi bisnis bernilai ratusan juta dolar. Pertarungan MMA disebutnya tidak mudah, ada risiko bahaya jika tidak ada wasit yang bagus. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dibutuhkan dana yang besar, juga penonton setia. Sementara minat masyarakat terbelah, pada jenis bela diri yang berbeda-beda, membuat kompetisi reguler masih sulit diwujudkan. MMA diharapkan bisa menyatukan perbedaan, karena mempertemukan berbagai cabang bela diri di dunia.