Pengakuan Mendiang Syabda Perkasa Belawa soal Alasannya Terjun ke Bulutangkis
- tvOne
VIVA Showbiz – Dunia bulutangkis Indonesia sedang berduka, usai kabar meninggalnya Syabda Perkasa Belawa karena mengalami kecelakaan tragis di Tol Pemalang, Jawa Tengah, pada Senin 20 Maret 2023 dini hari, tepatnya pukul 03.40 WIB.
Kecelakaan maut yang dialami sang pebulu tangkis Indonesia yang disebut mirip Antony Sinisuka Ginting ini terjadi di tol kilometer 315+200. Diketahui Syabda dan keluarga saat itu sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju Sragen, Jawa Tengah.Â
Dalam perjalanan tersebut, Syabda dan sang ibu dikabarkan meninggal dunia, sementara ayahnya, kakak dan adik Syabda sedang dalam penanganan di rumah sakit terdekat dengan tempat kejadian berlangsung.
Menariknya, sebelum kepergiannya Syabda Perkasa pernah membagikan cerita uniknya perihal sosoknya yang disebut-sebut mirip dengan Anthony Sinisuka Ginting. Dalam sebuah obrolan dalam kanal YouTube Praveen Jordan, dirinya mengungkapkan bahwa dirinya tak sedikit pun merasa mirip dengan sang senior.
Namun kendati demikian, dirinya berharap agar kedepannya bisa meyusul kesuksesan kembarannya tersebut sebagai top 10 dunia. "Kalau dibilang mirip Ginting, ya senang sih, kalau mukanya (dibilang mirip), biasa aja gue," ungkap dia dalam kanal YouTube tersebut.
"Masa mirip sih? Orang nggak ada keturunan. Dia Bandung-Medan, gue Jakarta-Solo, jauh bedanya," tambahnya lagi.
Gegara Tak Suka Kerjakan PR Dirinya Terjun ke Bulutangkis
Lebih lanjut, dalam bincang-bincangnya bersama Praveen Jordan, Syabda Perkasa Belawa mengungkapkan bahwa dirinya terjun ke dunia bulutangkis lantaran ketidaksukaannya dalam mengerjakan PR yang diberikan pihak sekolahnya.
"Saat bokap main, misal dia main dua jam, kan nggak mungkin main terus sampai dua jam. Pas dia nggak main, gue dilemparin bola (buat latihan memukul)," kenang pebulu tangkis Syabda dalam kanal YouTube tersebut yang dikutip VIVA.co.id pada 20 Maret 2023.
Syabda mengungkapkan pada Praveen Jordan bahwa lama kelamaan, dirinya merasa bosan karena hanya berteman dengan bapak-bapak. Hingga pada akhirnya, dia pun ikut bergabung dengan anak-anak seumurnya agar bisa memiliki teman bermain.
"Lama-kelamaan gue bosen, temenannya cuma sama bapak-bapak. Akhirnya gue ikut gabung sama yang bocah-bocah, biar gue punya teman," terangnya lagi.
"Pas SD, mulai rutin seminggu dua kali. Tapi makin lama sekolah dan latihan makin padat jadwalnya. Gue akhirnya memilih badminton karena gue males ngerjain PR," ungkap Syabda Perkasa Belawa lagi.
Kendati demikian, Syabda akhirnya mengakui bahwa pendidikan tetap menjadi hal yang penting baginya. Obrolan tersebut sontak menjadi salah satu kenangan yang tersisa dari sosok Syabda Perkasa Belawa yang kini telah pergi meninggalkan dunia bulutangkis Indonesia. Meninggalnya Syabda Perkasa tentu memberikan duka yang sangat dalam bagi keluarga tercinta.