Masih Ada 4 Liga Sepakbola Tersisa di Tengah Pandemi Corona

VIVA –  Sekitar 1.750 suporter memadati Stadyen RTsOP-BGU, Minsk, Belarusia, Minggu 5 April 2020. Mereka menyaksikan Derby Minsk antara Energetyk-BGU melawan Minsk. Duel ini dimenangkan tuan rumah dengan skor 2-0.

Ini merupakan pemandangan yang langka saat ini, terutama di Benua Eropa. Apalagi Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah meminta masyarakat menghindari kerumunan dan melakukan social distancing demi mencegah penyebaran virus corona COVID-19.

Apa yang terjadi di Belarusian Premier League tersebut memang sebuah anomali. Liga Belarusia menjadi satu-satunya kompetisi di Eropa yang dihelat di tengah kecemasan terhadap virus corona.

Awalnya, seperti tak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, belakangan kasus corona di Belarusia mulai meningkat. Ada 861 kasus dengan 13 kematian dan 54 orang yang berhasil disembuhkan.

Duel Belarusian Premier League Energetyk-BGU vs BATE Borisov

Kota Vitebsk, yang menjadi homebase klub dengan nama sama, merupakan yang paling terdampak karena virus ini. Aktor Belarusia, Viktar Dashkevich meninggal dunia di usia 75 tahun di kota ini, karena COVID-19.

Di sisi lain, duel Vitebsk melawan tuan rumah Slutsk bakal berlangsung di Stadyen Haradski, Sabtu 11 April 2020. Belum ada tanda-tanda duel ini akan ditunda.

"Tak ada yang berubah untuk kami. Kami tak akan keluar, tak akan batuk ke arah pemain lain, mencuci dan menggosok tangan," kata Pelatih Vitebsk, Syarhey Yasinski, dilansir BBC.

"Sejauh ini, kami tak memiliki pemain yang sakit. Semuanya masih dalam keadaan baik-baik saja. Tapi, kalian harus mengerti: jika semua ini berubah, komentar saya bisa berbeda, demikian juga dengan tindakan," tegasnya.

Gelandang Vitebsk, Anton Matveyenka, mulai cemas. Dia menilai kompetisi seharusnya ditangguhkan dalam situasi seperti ini.

"Saya tidak berada dalam mood terbaik. Ada semacam perasaan ketakutan. Saat semua orang meneleponmu dan bertanya soal Vitebsk, saya merasa begitu gelisah," ucapnya.

Liga Tajikistan Baru Digelar
Selain Belarusia, saat ini tersisa 3 Liga di 3 Benua yang masih digelar. Di Afrika ada Burundi, Amerika menyisakan Nikaragua, sedangkan Tajikistan mewakili Asia.

Di Nikaragua, baru ada 7 kasus virus corona, dengan 1 kematian. Namun, salah satu klub peserta, Diriangen merasa cemas bermain dalam kondisi ini.

"Para pemain tak ingin terus bermain. Mereka sangat takut dan kami memahami mereka. Kami ingin menunda turnamen tapi semua klub sudah melakukan voting dan mayoritas ingin melanjutkan," kata manajer umum Diriangen, Sergio Salazar dilansir The Guardian.

Beralih ke Tajikistan, tak ada satu pun kasus virus corona. Kompetisi di negara Asia Tengah ini dimulai dengan duel Istiklol melawan Khujand di Tajik Super Cup, Sabtu 4 April 2020.

Mengapa China Menyangkal Tudingan Bikin Pangkalan Militer di Tajikistan?

Istiklol juara Tajik Super Cup 2020.

Istiklol sukses menjadi juara usai menang 2-1 di Pamir Stadium. Ini menjadi pelengkap sukses setelah pada 2019 meraih treble di kancah domestik.

Merasa Terganggu, Belarus Terus Pantau Aktivitas 10 Batalion NATO di Dekat Perbatasan

"Kita semua tahu, hampir semua kompetisi di berbagai negara harus terhenti karena pandemi virus corona. Terima kasih Tuhan, tak ada virus corona di Tajikistan dan musim baru sepakbola bisa dimulai di negara ini," kata pelatih Istiklol, Vitaliy Levchenko dilansir ESPN.

Federasi Sepakbola Tajikistan memutuskan menggelar laga tanpa penonton. Keputusan ini dimaklumi oleh Levchenko.

Tak Hanya Hijab, Sederet Tradisi Muslim Ini Juga Dilarang Presiden Tajikistan

"Saya percaya bermain di stadion kosong tak mempengaruhi sepakbola. Saya ingin memohon pada fans agar bersabar. Setidaknya, kompetisi bisa dimulai di sini, di mana di negara lain fans benar-benar kehilangan sepakbola," ucapnya.

Tiga pertandingan di Vysshaya Liga Tajikistan dihelat pada 5 April 2020. Dua laga kembali bakal dihelat, Rabu 8 April 2020.
 

Presiden Jokowi dicek kesehatan sebelum divaksinasi booster COVID-19 tahap dua

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Lantas bagaimana jejak perjalanan mewabahnya virus mematikan Sars-CoV-2 tersebut, hingga langsung memunculkan situasi pandemi yang mencekam di Tanah Air?

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024