Senyum Praveen/Melati di All England, Kevin/Marcus Kurang Beruntung

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti juara All England 2020
Sumber :
  • Antara Foto

VIVA – Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sukses menggondol gelar juara All England 2020. Bermain melawan ganda campuran Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai di Arena Birmingham, Inggris, Minggu malam WIB 15 Maret 2020, Praveen/Melati menang dalam tiga gim, 21-15, 17-21 dan 21-8.

Pertahankan Gelar Juara Umum, PB Djarum Borong 16 Emas di Gubernur Cup 2024

Usai laga, Praveen/Melati mengungkapkan kunci kemenangan di partai membara ini. Praveen/Melati dari awal menerapkan prinsip bahwa setiap pebulutangkis memiliki kans untuk juara, untuk itu mereka fokus bermain dengan baik.

"Ini pertandingan besar, siapapun punya kans besar jadi juara. Kami fokus satu per satu poin," ujar Melati saat sesi wawancara di Birmingham.

Masuk Kalender PBSI, 1.169 Atlet Bersaing di Turnamen Polytron Gubernur Cup 2024

Sementara itu, Praveen mengaku bangkit karena dukungan yang luar biasa dari para suporter Indonesia yang ada di Birmingham Arena.

"Saya ingin ucapkan terima kasih kepada fans yang ada di sini. Berkat dukungan kalian kami bisa bangkit kembali," kata dia.

Pebulutangkis Anthony Ginting Resmi Nikahi Mitzi Abigail, Netizen: Sibuk Dikit Ginting Sold Out

Bagi Praveen, ini adalah gelar juara All England yang kedua. Setelah pada 2016 dia memenangkannya berpasangan dengan Debby Susanto.

"Saya senang bisa menjadi juara kedua kali dengan partner berbeda. Kita semua tahu itu tidak mudah," ujar Praveen saat diwawancara usai pertandingan.

Keberhasilan ini sekaligus menjadikan Praveen sebagai pebulutangkis ganda campuran Indonesia pertama yang juara All England dua kali dengan pasangan berbeda.

Kevin/Marcus Kurang Beruntung
Nasib berbeda dialami wakil Indonesia lainnya di final. Pasangan ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon harus puas menjadi runner up.

Pada babak final, Kevin/Marcus harus mengakui keunggulan lawannya, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang) dengan skor 18-21, 21-12, 19-21.

Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon harus puas jadi runner up All England.

Meski tak berhasil menduduki podium juara, pencapaian Kevin/Marcus kali ini jauh lebih baik dari hasilnya di tahun lalu. Pada All England Open 2019, Kevin/Marcus terhenti di babak pertama.

“Hasil tahun ini kami syukuri saja. Main juga sudah baik, cuma di partai final lawannya memang bagus. Mereka lagi bagus juga, belum pernah kalah satu game pun. Lagi rapet juga mereka. Di akhir-akhir mereka melakukan spekulasi yang cukup nekat juga,” kata Marcus dilansir situs resmi PBSI.

“Hari ini kami sudah coba yang terbaik, mungkin sedikit kurang hoki juga. Karena di akhir game kami sudah sempat leading. Hari ini mereka bermain dengan sangat konsisten dan nggak banyak melakukan kesalahan sendiri,” ungkap Kevin.

Ketua Umum PBSI, Mohammad Fadil Imran

Bulutangkis Indonesia Sedang Tidak Baik, Fadil Imran Isyaratkan Rombak Kepengurusan PBSI: Jabatan Ini Hilang

Ketua Umum Terpilih PP PBSI 2024-2028 Muhammad Fadil Imran bergerak cepat untuk memperbaiki prestasi bulutangkis Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024