Ayo Indonesia, Ulang Prestasi 6 Tahun Lalu di All England

Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon
Sumber :
  • Badminton Indonesia

VIVA – Dua wakil Indonesia bakal turun bermain di final All England 2020. Partai puncak turnamen bergengsi di dunia itu berlangsung pada Minggu waktu setempat 15 Maret 2020 di Arena Birmingham, Inggris.

Ada yang Berbeda di Kejurnas PBSI 2024: Pemain Pelatnas Boleh Tampil, Marcus Fernaldi Gideon Kembali Beraksi

Dari kategori ganda campuran, Indonesia diwakili Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Mereka menantang peringkat ketiga dunia asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Terattanachai.

Praveen/Melati sudah lima kali bertemu dengan Dechapol/Sapsiree. Dari semua itu, wakil Indonesia mampu menang dalam tiga pertandingan terakhir.

Perjuangan Menjadi Kevin Sanjaya

"Lawan Thailand juga tidak mudah. Mereka punya kualitas, jadi kami mau mempersiapkan diri lagi," tutur Praveen, dikutip dari laman resmi PBSI.

Hal senada diungkapkan oleh Melati. Dia menekankan betapa ganda campuran Thailand memiliki semangat yang luar biasa dan ditopang fisik mumpuni.

Mencuri Hati Legenda Bulutangkis Indonesia di Audisi PB Djarum

"Kami sudah sering ketemu, sudah sama-sama tahu pola mainnya juga. Harus siap capek, karena mereka tenaganya kuat dan tidak gampang mati. Besok komunikasi harus lebih dijaga," ujarnya.

Wakil Indonesia lainnya di final All England 2020 ada di ganda putra. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon harus menghadapi pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.

Bukan lawan mudah bagi Kevin/Marcus. Karena dalam tujuh pertemuan menghadapi Endo/Watanabe, mereka harus mengalami lima kekalahan beruntun.

Endo/Watanabe pula yang mengakhiri langkah wakil Indonesia lainnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada perempatfinal All England 2020. Padahal The Daddies adalah juara bertahan pada ajang ini.

Menghadapi partai final, Kevin memiliki motivasi besar. Dia ingin menyabet gelar juara All England 2020 guna membayar kegagalan mereka di tahun sebelumnya karena terhenti di babak pertama.

"Pastinya kami ingin membayar kesalahan tahun kemarin, tapi kami tidak mau berlebihan juga. Kami sudah ke final, jadi mau melakukan yang terbaik saja," kata Kevin.

Terakhir kali kontingen Indonesia berhasil menyabet lebih dari satu gelar pada 2014. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di ganda putra dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada ganda campuran. 

Yang menarik terjadi di 20 tahun sebelumnya. Ketika itu wakil Merah Putih menjadi juara pada tiga sektor, yakni tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putra.

Hariyanto Arbi menjadi juara di tunggal putra, sedangkan tunggal putri dimenangkan Susy Susanti. Dari ganda putra, wakil Indonesia yang ada di podium tertingga adalah Rudy Gunawan/Bambang Suprianto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya