Terima Kasih, Maria Sharapova
VIVA – Petenis asal Rusia, Maria Sharapova memutuskan pensiun, Rabu 26 Februari 2020. Hampir 19 tahun berkarier sebagai atlet profesional, dia merasa sudah saatnya gantung raket.
Sepanjang kariernya, total sudah 36 gelar juara WTA dan empat ITF yang berhasil dia menangkan. Puncak kegemilangan Sharapova terjadi pada tahun 2005, yakni menduduki peringkat satu dunia.
Gelar juara pertama Sharapova didapatkan ketika turun di Japan Open 2003. Setelah dari sana, Bell Challenge pada tahun yang sama dia berhasil menangkan.
Pada 2004, Sharapova kembali menunjukkan tajinya. Gelar Grand Slam pertama didapatkannya, yakni Wimbledon. Di babak final dia mengalahkan petenis asal Prancis, Tatiana Golovin.
Dalam sebuah esai-nya di Vanity Fair, Sharapova menuturkan betapa erat hubungannya dengan tenis. Sejak 28 tahun lalu, dia dan keluarganya menyenangi olahraga ini.
"Bagaimana Anda meninggalkan satu-satunya kehidupan yang Anda kenal. Bagaimana Anda meninggalkan permainan yang Anda cintai, yang membuat tangis bahagia," tulisnya.
"Saya baru saja melakukan ini. Jadi, tolong maafkan saya. Saya mengucapkan selamat tinggal untuk dunia tenis," imbuh perempuan kelahiran Siberia itu.
Memutuskan untuk pensiun pada usia 32 tahun memang bukan sebuah hal mudah. Dia bercerita mengenai perkenalan pertama dengan tenis, saat melihat ayahnya bermain.
Kemudian dia memilih untuk berkarier secara profesional dan mengepul prestasi. Dengan segala kerja kerasnya, total lima gelar grand slam direngkuhnya.
Rekam jejak kegemilangannya itu kemudian luntur pada 2016. Sharapova tersandung masalah penggunaan doping jelang mentas di Australia Open.
Dia divonis positif doping. Ada kandungan melodium, zat yang telah dilarang Badan Anti-Doping Dunia (WADA) sejak 1 Januari 2016. Akibatnya, larangan bermain selama 15 bulan diterima.
Setelah menjalani masa hukuman, Sharapov sulit untuk kembali menemukan performa terbaik. Hingga akhirnya ranking terus merosot sampai ke urutan 373 dunia.
Bagaimana pun, Sharapova adalah salah satu petenis terbaik di dunia. Banyak anak muda yang bermimpi bisa mencapai prestasi serupa dengannya.