Virus Corona Ganggu Bulutangkis Dunia
- All England
VIVA – Mewabahnya virus corona membuat bulutangkis dunia ikut terganggu. Akhir pekan lalu, perhelatan Italian Junior 2020 harus dihentikan, walau sudah sampai ke babak semifinal dan final.
Indonesia yang sudah memastikan gelar juara di tiga kategori pun harus pasrah dengan keputusan tersebut. Poin pebulutangkis cuma dihitung sampai babak terakhir yang dimainkan.
"Pertandingan akhirnya dibatalkan karena virus corona. Hari ini semua sektor ganda sudah final, sementara yang tunggal baru babak semifinal," ujar pelatih tunggal putri Indonesia, Minarti Timur, dikutip dari laman resmi PBSI.
Setelah Italian Junior 2020, kini All England yang mengambil langkah penting dalam menghadapi virus corona. Ajang bergengsi di dunia itu dijadwalkan berlangsung pada 11-15 Maret 2020.
Federasi Bulutangkis Inggris tak ingin ada masalah yang timbul. Mereka bakal menerapkan aturan ketat bagi seluruh elemen yang akan terlibat di All England 2020, termasuk atlet dan ofisial.
"Kami juga telah mempertimbangkan saran yang telah dikeluarkan oleh Komite Olimpiade Inggris dalam persiapan untuk Tokyo 2020," demikian pernyataan Federasi Bulutangkis Inggris, dikutip dari laman resminya.
"Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa sejumlah prosedur dan proses tersedia untuk meminimalkan dampak potensial virus pada All England Open, khususnya untuk pemain, ofisial, sukarelawan dan penggemar yang hadir."
Nantinya akan ada tim medis yang ditugaskan secara khusus memantau kesehatan di All England 2020. Arena Birmingham yang jadi lokasi pertandingan akan bertindak tegas terhadap mereka yang memperlihatkan gejala terdampak COVID-19.
Tidak cuma itu, pencegahan juga akan dilakukan sejak mulai Bandara International Birmingham. Federasi Bulutangkis Inggris terus merumuskan langkah terbaik terkait prosedur untuk pengunjung yang datang.
"Badminton Inggris telah berkomunikasi secara teratur dengan tim relawan yang akan bekerja di acara tersebut. Semuanya telah mengkonfirmasi niat mereka untuk menjadi relawan di acara tersebut sesuai rencana."
Menlu Inggris Blak-blakan Sebut Israel sebagai Kekuatan Penjajah
Menteri Luar Negeri Inggris menyebutkan bahwa Israel memiliki kewajiban hukum sebagai kekuatan penjajah, dan Tel Aviv bertanggung jawab atas kewajiban tersebut.
