Bocah 9 Tahun Jadi Tumpuan Indonesia di Asia Karting Open Championship
- VIVAnews/Robbi Yanto
VIVA – Sekitar 20 pegokart Indonesia dari berbagai tim bakal menjadi tumpuan di ajang Asia Karting Open Championship (AKOC). Mereka akan bersaing dengan 30 pegokart dari berbagai negara. Mulai dari Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, China, Macau, Sri Lanka, hingga Jepang.
Asia Karting Open Championship (AKOC) 2020 digelar di Sentul Internsional Karting Circuit (SIKC) pada 14 hingga 16 Februari 2020. Ini menjadi kesempatan Indonesia, setelah terakhir kali menjadi tuan rumah ajang balap bertaraf internasional tersebut 10 tahun lalu.
Sekitar 20 pegokart Indonesia itu tersebar di tiga kategori yaitu Mini Rok, Formula 125 junior, dan terakhir kelas Formula 125 senior. Salah satu pegokart terbaik Indonesia muncul dari nomor Mini Rok. Dia adalah Qarrar Firhand dari Tim Tanada Racing
Bukan tanpa alasan pegokart berusia 9 tahun menjadi unggulan di ajang ini. Sebab, Qarrar sudah banyak tampil di kejuaraan Gokart tinggat Asia, bahkan dunia.
Baru-baru ini, Qarrar juga menjadi juara di kejuaraan nasional 2020 kelas kadet. Pada Agustus 2019 lalu, Qarrar merebut juara saat mengikuti kelas Little Roker di kejuaraan Rok Asia Zone putaran 4 di Sirkuit KF1, Singapura.
Pada sesi latihan yang digelar Jumat 14 Februari 2020, Qarrar mencatatkan waktu 1 menit 1,2 detik saat lintasan basah lantaran hujan dan 57,2 detik di trek kering.
"Alhamdulillah tadi catatan waktunya bagus, Cuma pas treknya kering, sedikit kurang bagus walau catatannya lebih cepat. Tapi keseluruhan cukup puas dengan hari ini," kata Qarrar.
Qarrar memiliki misi khusus di AKOC 2020 ini. Menjadi juara adalah harapan tertingginya. Apalagi, bermain di 'rumah sendiri' dengan lawan-lawan dari negara-negara di Asia.
"Saya mau jadi juara pertama di sini. Jangan sampai tidak juara. Ini juga bisa jadi persiapan saya di ajang lainnya seperti di kejuaraan nasional. Jadi ingin juara," ucapnya.
Sementara itu, manajer tim Tanada Racing, Fariz Lutfi mengatakan peluang Qarrar untuk meraih juara terbilang besar. Sebab, Qarrar telah melakukan persiapan dengan tampil di kejuaraan lain sebelum tampil di AKOC 2020 ini.
Meski demikian, Faris tak mau Qarrar jemawa. Sebab, ada sejumlah pegokart lokal lainnya yang tak kalah berkualitas. Selain itu, mereka juga buta akan kekuatan lawan dari negara lain, khususnya dari Filipina.
"Kalau secara nyetir, dia sudah mumpuni. Cuma fighting di atas trek itu sangat berbeda dan butuh pengalaman. Pelan-pelan saja, karena semuanya butuh proses," ujar Faris.
"Dari Indonesia sebenarnya juga banyak, ada Malik Bintang, ada Gael dari DSR Racing. Kemudian, kami juga belum tahu bagaimana kekuatan pegokart Filipina," katanya.