Kebakaran Hutan Hebat Ancam Australian Open 2020
- Facebook: Noosa Council
VIVA – Bencana kebakaran hutan massal yang melanda Australia, mengancam keberlangsungan turnamen tenis Australian Open. Akibat kualitas udara yang buruk karena bencana tersebut, bisa jadi turnamen akan dimainkan dalam format berbeda dari sebelumnya.
Grand Slam pertama dalam dekade baru ini, dimulai pada 20 Januari 2020, di Melbourne. Panitia sedang mempertimbangkan, Australian Open kali ini digelar di ruang tertutup.
Tiga stadion di Melbourne Park, yang berkonsep atap buka-tutup, dan dilengkapi delapan lapangan, telah ditetapkan sebagai lokasi pertandingan. Opsi ini mengemuka demi keselamatan para petenis.
Kualitas indeks udara di Australia sudah mencapai 213, yang berarti mencapai level sangat tidak sehat. Dengan kondisi ini, dipastikan performa para petenis akan terganggu.
Pun, dengan kualitas udara seburuk itu, menurut otoritas kesehatan Australia, orang yang menghirup bisa langsung terserang batuk, iritasi hidung, tenggorokan, dan mata.
"Di Melbourne Park, kami punya stadion beratap dan delapan lapangan. Mempertimbangkan situasi yang begitu ekstrem, atapnya akan ditutup," begitu pernyataan resmi panitia Australian Open dilansir Forbes.
Tak cuma menggelar pertandingan di dalam ruangan, panitia juga akan menyediakan pengatur dan penyaring udara.
Kedua alat tersebut akan dipasang di berbagai sudut Melbourne Park demi mengantisipasi masuknya asap dari kebakaran hutan yang terjadi.
"Jadi, ketika asap masuk ke lapangan, udaranya akan disaring," lanjut pernyataan panitia.