Maksimalkan Olahraga Mendaki dengan Future Light North Face
- U-Report
VIVA – Olahraga mendaki atau bahkan trail running (lari di pegunungan) saat ini sudah banyak peminatnya. Namun, para pelaku olahraga ekstrem ini sering melakukan persiapan yang kurang maksimal.
Perbekalan dan kondisi fisik merupakan salah satu hal terpenting dalam menjalani olahraga mendaki. Selain itu, sokongan terpenting datang dari jaket yang punya tugas vital untuk melindungi tubuh dari berbagai kendala.
Maklum, cuaca di pegunungan kadang tak tentu dan para pendaki harus benar-benar memperhatikan aspek ini. Jika tidak, masalah akan datang menghambat aktivitas pendakian.
Oleh karena itu, ahli di urusan aktivitas pegunungan, North Face menghadirkan teknologi baru untuk menopang kebutuhan dalam mendaki. Future Light, demikian nama inovasi yang kini melekat di seluruh jaket North Face mulai musim baru akhir Desember 2019 ini.
Pegiat pendaki pegunungan, Rikas Harsa mengatakan, teknologi tersebut mengantarkannya optimal dalam melakukan pendakian di gunung Abuji Holy Mountain, Yunnan, China November kemarin.
Sosok yang pernah mewakili Indonesia di ajang Mister Universe ini mengatakan, jaket yang digunakannya mampu menahan air dari luar tubuh sehingga badan tetap kering.
"Anti airnya sangat membantu, selain itu breathability-nya (kemampuan melepaskan uap lengas badan) juga tinggi, badan tetap hangat meski mendaki sampai ketinggian 4.380 meter mdpl," kata Rikas dalam rilis yang diterima VIVAnews.
Brand Manager The North Face Indonesia Anita Hartanus menjelaskan, teknologi yang dikembangkan di Amerika Serikat (AS) ini telah diuji juga oleh 15 atlet selama 400 hari lamanya.
Dia menjelaskan, teknologi ini akan menggantikan bahan Gore-Tex yang sebelumnya sekian lama jadi andalan North Face untuk urusan waterproof dan breathability.
"Ini sangat cocok untuk segala cuaca. Di Indonesia yang tropis, Future Light bisa mendukung aktivitas olahraga mendaki lebih baik," ujarnya.