Tour de Singkarak 2019, Pembalap Filipina Taklukkan Rute Pembantaian

Pembalap Filipina taklukkan rute pembantaian Tour de Singkarak 2019
Sumber :
  • VIVAnews/Andri Mardiansyah

VIVA – Pembalap Filipina, Jonel Carcueva, berhasil menaklukkan rute pambantaian pada Etape Kelima Tour de Singkarak 2019, Rabu 6 November 2019.

Gak Nyangka Marc Marquez Masuk Daftar Atlet Terkaya, Segini Nilai Hartanya

Jonel berhasil finis terdepan dengan catatan waktu lima jam 34 menit 33 detik. Jonel unggul 17 detik dari pembalap Thanakhan Chaiyasombat yang berada diposisi kedua. Dan, selisih 26 detik dari pembalap Indonesia dari KFC Cycling Team, Agung Shabana.

Sedangkan pemuncak klasemen sementara dan pemegang Yellow Jersey serta Green Jersey yakni Jesse Ewart dari Team Sapura Cycling Team hanya mampu finis di urutan sembilan dengan catatan waktu 5 jam 35 menit 12 detik.

Tim Gresini Racing Gemilang di MotoGP 2024, Federal Oil Percaya Diri Hadapi Musim Depan

Sementara itu, bagi Agung Shabana finis di peringkat ketiga membuatnya menyabet gelar juara untuk kategori Best Indonesian Rider dengan total catatan waktu lima jam 34 menit 59 detik, disusul rekan setimnya Muhammad Abdurrohman yang membukukan waktu liima  jam 35 menit 12 detik.

Etape Kelima Tour de Singkarak 2019

Berawal dari Drag Race, Pembalap Muda Ini Hijrah ke Touring Pakai Porsche

Sedangkan peringkat ketiga ditempati Sandy Nur Hasan dari PGN dengan catatan waktu lima jam 35 menit 12 detik. “Rute ini sangat sulit dan berat. Namun, saya dibantu oleh teman satu tim. Saya terima kasih kepada mereka yang sudah memberikan dukungan hingga bisa menjuarai nomor tiga,”kata Agung.

Senada dengan Agung, Jesse Ewart juga menilai rute pada etape kelima ini cukup berat. Meski demikian, Jesse tetap konsisten mempertahankan posisi yang sudah ia raih hingga saat ini.

“Tujuan saya dari awal yakni mempertahankan Yellow Jersey. Namun juga, tetap berusaha untuk mendapatkan dan pertahankan green jersey,”kata Jesse. 

Jesse saat ini masih kukuh di puncak klasemen dengan total waktu 19 jam 13 menit 25 detik, selisih 59 detik dari pembalap asal Sapura Cycling Team, Cristian Raileanu dan terpaut 3 menit 12 detik dari Janel Carcueva di urutan ketiga.

Sedangkan untuk gelar juara Best Climber’s Classification atau raja tanjakan pada etape ini, direbut oleh Ismael Grospe Jr dari Go For Gold Philippines dengan total 58 poin.

Pada rute pembantaian ini, 84 pembalap yang tersisa menjalani rute dari Kota Payakumbuh menuju Kabupaten Agam dengan panjang lintasan 206.5 kilometer.

Balapan dimulai dari kantor Dinas Pariwisata Kota Payakumbuh pada pukul 10.00 WIB, seluruh pembalap melintasi kawasan Tugu Adipura, Polsek Akabiluruh, Direction Padang Panjang, Sicincin, Direction Lubuk Basung, Sungai Limau, Tanjung Mutiara, Sitimanggopoh, Mesjid Raya Bayur, kemudian finis di Embun Pagi.

Pada balapan ini, pembalap dituntut memiliki strategi yang tepat. Pasalnya, etape ini memiliki lintasan yang lebih panjang dan jarak tempuh yang lebih jauh, medan lintasan juga semakin berat. Kawasan Kelok 44 bakal menjadi titik rute pembantaian.

Karakteristik jalur lintasan dengan pendakian yang panjang serta tikungan tajam, menguras tenaga para pembalap. Yang tak kuat pada lintasan ini, akan tumbang.

Selama perhelatan tour de singkarak, rute di kelok 44 memang dikenal sebagai salah satu rute paling ekstrem. Bahkan, ada yang menyebutnya dengan rute ‘pembantaian’. 

Memiliki sudut kemiringan jalur sekitar 45  hingga 60 derajat, membuat banyak pembalap yang berguguran. Sesuai dengan namanya, lintasan ini memiliki 44 buah tikungan dengan tanjakan yang sangat tajam.

Miris Lihat Kehidupan Axel Pons, Mantan Pembalap Moto2

Miris! Lihat Kehidupan Mantan Pembalap Moto2 Asal Spanyol Ini Jadi Musafir

Baru-baru ini kisah hidup mantan pembalap Moto2 yang bernama Axel Pons menjadi perhatian banyak publik dunia setelah nasibnya berubah drastis. Kini ia jadi musafir.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024