Ada Tour de Singkarak, Sumbar Masuk dalam Peta Tujuan Pariwisata Dunia

Sejumlah warga melihat pebalap Tour de Singkarak 2018 pada etape delapan, melintas di daerah Teluk Bayur, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

VIVA – Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit menegaskan, event sport tourism Tour de Singkarak (TdS) yang akan dihelat pada 2 hingga 10 November 2019 mendatang, akan menempatkan Ranah Minang dalam peta tujuan pariwisata dunia.

Pembalap Australia Juara Umum Tour de Singkarak 2019

Menurut Nasrul Abit, TdS sendiri saat ini telah memasuki tahun penyelenggaraan yang ke-11. Namun, TdS tetap mampu menyedot perhatian wisatawan terutama yang berasal dari mancanegara. 

Tangkapan kamera berupa foto-foto dan video dari pewarta foto dan fotografer lainnya yang memadukan antara sport dan pariwisata mampu membuka mata dunia, bahwa Ranah Minang memang memiliki banyak objek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. 

Etape IX Tour de Singkarak, Penentuan Juara Umum

“Kita meyakini, Tour de Singkarak  tahun ini akan lebih menempatkan Ranah Minang dalam peta destinasi pariwisata dunia," kata Nasrul Abit, Rabu 23 Oktober 2019.

"Ranah Minang memiliki keindahan alam yang luar biasa, kuliner dan budaya yang tentu saja tak kalah menarik,” lanjutnya. 

Dampak Positif Perluasan Jalur Tour de Singkarak ke Jambi

Nasrul Abit juga menjelaskan, TdS tahun ini berbeda dari penyelenggaraan pada tahun sebelumnya. Rute yang akan dilewati akan bertambah. 

Para peserta dari berbagai dunia, tidak hanya akan menjajal rute sekaligus menukmati panorama alam Sumatera Barat. Namun juga akan melintasi rute baru yang ada di Provinsi Jambi. Yaitu mengambil lintasan dari Sungai Penuh-Kerinci-Painan Pesisir Selatan.

Pemerintah Provinsi Jambi, sejak beberapa tahun lalu, sudah mengajukan diri untuk ikut serta dalam penyelenggaraan TdS. Sebab mereka menganggap, TdS terbukti mampu memberikan dampak positif, terutama di sektor pariwisata.

“Tahun ini, Jambi ikut serta. Panorama alam gunung kerinci dan karakter lintasan yang belum pernah dilalui para pembalap, tentu saja akan lebih menarik dan menantang,” ujar Nasrul Abit.

Selain itu kata Nasrul Abit, TdS juga mampu mendorong pertumbuhan simpul-simpul objek wisata di sepanjang lintasan yang dilalui. Dampaknya, juga akan dapat mendorong integrasi pembangunan lintas sektor dan wilayah antar kabupaten dan kota.

"Melalui TdS juga, kita ingin mengangkat citra pariwisata di Indonesia, khususnya Sumatera Barat di mata dunia sebagai destinasi unggulan olah para pembalap sepeda,” kata Nasrul Abit.

Nasrul Abit melanjutkan, melalui TdS ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan juga Jambi, berharap mampu meningkatkan angka kunjungan dan lama tinggal wisatawan baik itu domestik maupun mancanegara. Serta mampu meningkatkan potensi menjadi sarana edukasi kepada masyarakat tentang keanekaragaman potensi wisata alam, budaya dan kuliner di Ranah Minang.

“Yang jelas, kita mendukung pencapaian target 20 juta wisman tahun ini. Salah satunya, melalui TdS. Tahun 2019 kunjungan wisman ditargetkan naik sebesar 7,5% (58.447) sedangkan wisnus target 2019 naik 5% (8.476.742),” tutup Nasrul Abit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya