Libas Duo Jepang, Rinov/Pitha Bersiap Ladeni Ganda Malaysia
- PBSI
VIVA – Pasangan ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari sukses menyusul langkah Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja ke babak dua French Open 2019 BWF World Tour Super 750. Tiket 16 besar Rinov/Pitha dipastikan usai berhasil mengalahkan wakil Jepang, Kohei Gondo/Ayane Kurihara dengan skor 21-15 dan 21-14, Rabu dini hari WIB 23 Oktober 2019.
Kemenangan ini sekaligus membalas pertemuan mereka sebelumnya di Akita Masters 2019. Saat itu Rinov/Mentari kalah rubber game 17-21, 21-19 dan 15-21.
“Kami sudah pernah ketemu sebelumnya, jadi kurang lebih sudah tahu permainan mereka. Terus kemarin juga sudah lihat video pertandingannya. Walaupun menang, tapi secara keseluruhan saya merasa hari ini mainnya belum maksimal,” ungkap Mentari yang ditemui seusai laga di Paris Coubertin Stadium, Prancis.
“Intinya siapa yang lebih siap di lapangan itu yang menang. Karena kalau pertandingan level atas ini, yang diutamakan adalah fokusnya,” sambung Rinov.
Selanjutnya di babak dua, Rinov/Mentari akan berhadapan dengan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing asal Malaysia. Head to head sementara, pasangan Indonesia tersebut unggul 2-1 dari Tan/Lai.
“Kami sudah pernah berhadapan dengan mereka. Mereka juga mungkin sudah hapal permainan kami. Tapi kami berusaha untuk mempersiapkan strategi baru lagi,” lanjut Rinov.
Ganda campuran masih memiliki dua wakil yang belum bertanding. Babak pertama bagi Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow baru berlangsung hari ini, Rabu malam WIB 23 Oktober 2019.
Praveen/Melati bertemu Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong) sementara Tontowi/Winny dengan Mathias Christiansen/Alexandra Boje (Denmark). Jika dua pasangan Indonesia itu sama-sama menang, mereka kemudian akan saling melawan di babak dua.
Dejan/Gloria Tumbang, Indonesia Sisakan 3 Wakil di Perempat Final China Masters 2024 Hari Ini
Indonesia dipastikan kehilangan satu wakil di babak perempat final BWF World Tour Super 750 China Masters 2024.
