Pembangunan Venue PON XX Tahun 2020 Terus Dipantau

Peninjauan venue PON di Papua
Sumber :
  • Aman Hasibuan

VIVA – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Papua, (DPRP) meninjau sejumlah pembangunan venue PON XX Tahun 2020 di Kabupaten Jayapura, Papua. Pembangunan venue yang ditinjau itu diantaranya, criket, hockey di Doyo Baru, Sofeball dan Bisball, Gor STT Gidi, dan Lapangan Stadion Papua Bangkit di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur.

Jumlah KKB di Papua Berpotensi Bertambah, Kapolri Instruksikan Brimob Lakukan Ini

Wakil Ketua Komisi IV DPRP, Boy Markus Dawir  mengungkapkan, pihaknya dari anggota Komisi VI datang melihat pembangunan venue itu gua melihat sejauh mana perkembangan progress pekerjaan dari sekian venue ada di Kabupaten Jayapura itu mengingat waktu pelaksanaan PON sudah dekat.

“Memang kami sudah mendapat laporan bahwa dari 47 Cabor yang dipertandingkan, hanya ditetapkan menjadi 37 cabor. Untuk itulah, kita turun guna melihat persiapan venue dari 37 cabor yang ditetapkan itu. Selain itu kami juga melihat ada venue dari 10 yang dikurangi dari segi pembiayaian,”ujar Boy Dawir didampingi sejumlah anggota komisi IV DPRP, Jumat 18 Oktober 2019..

Papua Akan Jadi Pusat AI

Jika 10 cabor yang telah dikurangi itu telah masuk dalam pembiayaian APBD Provinsi Papua maka dipastikan untuk tahun 2020 dewan tidak akan menganggarkanya  lagi sebab sudah dicoret oleh Presiden RI dalam rapat Kabinet keputusan terakhir tentang berapa cabor yang dipertandingkan di PON 2020 belum lama ini di Jakarta.

Boy Dawir mengakui dari hasil tinjauan itu, beberapa venue terlihat sudah cukup baik namun pembangunan venue  di GOR dan di Lanud Silas Papare ditemukan ada kemunduran  waktu 3 bulan disebabkan pemindahan lokasi. Oleh karena itu kami dari dewan mendorong supaya bisa dikerjakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan mengingat  waktu dan semua venue harus tuntas hingga bulan Desember  2019. Apabila masih ada pekerjaanya yang belum mencapai target maka tetap dilanjutkan pekerjaanya  hingga selesai pada bulan Maret atau April 2020.

Gubernur Lemhannas Sebut Papua Daerah Rawan tapi Masih Dapat Dikendalikan

“Sejauh ini masalah anggaran untuk pembangunan venue, tidak ada masalah, semua telah sesuai dengan dana yang direncanakan termasuk stadion utama Papua Bangkit selesai. Namun yang jadi kendala saat ini adalah  pembangunan  jalan masuk yang hingga saat ini belum dikerjakan, pada hal jalan ini prioritas. Contoh jalan masuk ke venue  Doyo perlu kita tuntaskan begitupun dijalan masuk venue baseball dan bisball termasuk di GOR STT Gidi,”ujarnya.

Ia menghimbau pada pemerintah agar segera melakukan pembayaran sisa tagihan pembangunan Stadion Papua Bangkit yang hingga saat ini berlum dibayarkan kepada pihak pembangun. “Dana yang belum dibayarkan itu sekitar Rp. 100 miliar. Ini harus segera dilunaskan,”tegasnya.

Terkait 10 cabor yang dibatalkan, menurut Boy Dawir,  karena pembangunan venuenya belum teralisasi sehingga tidak dikerjakan. “Kita kan dari awal sudah semangat di 5 klaster diwilayah adat namun sekarang hanya dilaksanakan diwilayah adat Tabi, Kota dan Kabupaten Jayapura, Meepago berada di Timika dan penyanggah di Merauke,  sedangkan di Biak dan Wamena dicoret semua,”tuturnya.

Lanjut Boy Dawir, untuk pembangunan Venue di Timika sudah selesai dikerjakan pada tahun 2018, sedangkan di Merauke masih kita dorong stadion kartapal yang sementara pembangunan sudah berjalan dan kita memiliki waktu, namun waktu itu akan difokuskan dalam mendukung 37 cabor dipertandingkan di Papua yang nanti akan dibawa ke Paripurna sekaligus pembahasan sisa-sisa kebutuhan PON 2020 ,” imbuhnya.

Sementara itu, Manager Project PT.Ninda Karya, Hoki menyatakan, pembangunan venue criket dan hocky di Lanud Silas Papare akan selesai dikerjakan sebelum PON 2020. “Kita perkirakan bulan Juni 2020 sudah selesai ya,”tegasnya.

Ia mengaku untuk pembangunan venue tersebut menelan biaya Rp 277 miliar lebih dengan kapasitas penonton 3000 orang. Sedangkan pekerjaan telah masuk 60 persen khusus divenue sofeball dan bisball. Keterlambatan pembangunan venue ini  karena terkendala lokasinyam, sehingga kami mengalami kehilangan waktu pekerjaan selama 3 bulan namun ditargetkan pekerjaan selesai bulan Desember.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya