Protes Warnai Kongres Pemilihan Ketua KOI

Protes PB Perkemi warnai Kongres Pemilihan Ketua KOI
Sumber :
  • VIVAnews / Zulfikar Husein

VIVA – Kongres Pemilihan Ketua Komite Olimpiade Indonesia yang digelar Rabu 9 Oktober 2019 diwarnai dengan adanya keberatan. Ada pengurus cabang olahraga yang merasa dikucilkan oleh KOI karena tak mendapat undangan Kongres.

Wamendagri Bima Arya Ajak Pemprov Gorontalo Jaga Stabilitas Politik dan Keamanan Jelang Pilkada Serentak 2024

Pengurus Besar Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (PB Perkemi) merupakan salah satu pihak yang merasa dikucilkan KOI. Mereka kecewa lantaran tak diundang dalam Kongres.

Sesepuh alias pendiri PB Perkemi, Indra Kartasasmita, menuturkan organisasinya tak diakui oleh KOI. Pihak KOI, disebutkan Indra, lebih mengakui Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Kempo Indonesia (PP Porkemi).

Menteri Nusron Akui 60 Persen Konflik Pertanahan di Tanah Air Libatkan Oknum Kementeriannya

Konflik kepengurusan dalam cabor kempo sebenarnya bukan barang lama. Sejak November 2018, konflik ini sudah berjalan.

Musyawarah Nasional dilakukan dua kali ketika itu, demi menemukan pengurus baru.

Soal Konflik dengan Awkarin, Brisia Jodie: Hanya Kesalahpahaman

"Sekali kami gelar, lainnya oleh KONI. Berdasarkan Musornas terakhir, yang terpilih kembali itu PB Perkemi. Pihak yang tak puas, membuat kepengurusan baru, PP Porkemi," kata Indra.

Masalah, ditegaskan Indra, muncul setelah Plt Sekretaris Jenderal KOI, Hellen de Sarita, menandatangani surat pengakuan PP Porkemi merupakan pengganti PB Perkemi.

Hal tersebut membuat Indra heran. Sebab, Indra menyatakan, demi menjadi anggota KOI, harus ada kepengurusan sah minimal di 10 provinsi.

"Tak pernah ada klarifikasi dan seleksi. Alasannya kami tidak tahu, kenapa kepengurusan kami diblokir? Padahal, PB Perkemi sudah 53 tahun berdiri," ujar Indra. (ren)

Debat kedua Pilkada Jakarta, Minggu, 27 Oktober 2024.

KPUD Perketat Pendukung Paslon yang Bawa Alat Peraga Kampanye di Debat Terakhir Pilkada Jakarta

KPUD Jakarta, bakal memperketat pengamanan, terkait dengan alat peraga kampanye, atau APK, yang dibawa para pendukung pasangan calon, pada debat terakhir Pilkada Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
16 November 2024