Kondisi Miris Fasilitas Latihan Atlet Angkat Berat di Pontianak

Fasilitas angkat berat di Pontianak.
Sumber :
  • VIVAnews/Ngadri (5-10-19)

VIVA – Keberhasilan seorang atlet cabang olahraga tentu harus dibarengi dengan latihan yang keras, dan ditunjang dengan fasilitas tempat berlatih yang memadai supaya meraih prestasi gemilang sesuai yang diharapkan.

Ibu Agus Buntung Diduga Bersekongkol Lancarkan Aksi Anaknya, Korban Dijanjikan Emas 1 Kg

Namun, sayangnya tempat berlatih cabang olahraga angkat berat untuk atlet difabel di kawasan Stadion Sultan Abdurrahman, Pontianak, sungguh memprihatinkan. Selain masih menumpang, tempat berlatih tersebut juga terlihat sederhana dan menggunakan bahan kayu dan seadanya.

Pelatih cabang olahraga angkat berat anak difabel Suhardi, meminta kepada Pemerintah Provinsi Kalbar supaya memperhatikan fasilitas tempat berlatih angkat berat yang sangat minim ini.

National Sports Therapist Course 2024: Meningkatkan Kompetensi Terapis Olahraga untuk Mendukung Prestasi dan Kebugaran Masyarakat

"Saya melatih cabang olahraga angkat berat ini sudah sejak tahun 2003, sudah puluhan tahun. Tapi hingga saat ini belum ada perhatian pemerintah baik membangun gedung atau membantu fasilitas supaya atlet berlatih semakin semangat," kata Pelatih cabang olahraga angkat berat Suhardi kepada VIVA pada Sabtu, 5 Oktober 2019.

Jumlah atlet yang dilatih ada 15, kelas putri angkat berat 41 kg hingga 85 kg, dan untuk putra dari kelas 49 hingga 125 kg.

Harga Emas Hari Ini 18 Desember 2024: Produk Antam Stagnan, Gloal Kinclong

Suhardi kemudian menambahkan, olahraga angkat berat yang dilatihnya di bawah naungan National Paralympic Committee (NPC) sudah banyak meraih sejumlah prestasi dari beberapa kejuaraan. Dan pernah beberapa kali memperoleh medali emas di tingkat nasional.

Pada tahun 2004 cabang olahraga angkat berat mendapatkan medali emas pada  pekan olahraga cacat nasional di Palembang, kemudian pada Pekan Paralimpik Nasional  2008 mendapatkan tiga medali emas, dari atlet Yuliana Lili, Agustina dan Nurjanah.

Pada pekan Paralimpik Nasional di Bandung tahun 2016, atlet angkat berat kembali mendapatkan satu medali emas, tiga perak dan dua perunggu. Atlet tersebut Ahmad Fauji, Rosalina, Vivi Utami, Asak dan Stepanus Joni.

"Untuk tahun 2020 ada dua atlet yang dipersiapkan mengikuti kejuaraan Paragame di Vietnam dan saat ini kedua atlet difabel sedang menjalani pelatnas di Solo," kata Suhardi.

Sementara itu, hingga berita ini ditulis pihak kantor KONI Provinsi Kalimantan Barat belum bisa dikonfirmasi. Ketika media ini ingin meminta konfirmasi, kantor KONI dalam keadaan tertutup dan terlihat sepi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya