Ternyata, Sony Dwi Kuncoro Punya Jurus Sakti Ladeni Pemain Muda
- dr Pratama Yudha - VIVA
VIVA – Pebulutangkis kawakan Indonesia, Sony Dwi Kuncoro dipaksa bermain rubber game untuk memetik kemenangan atas tunggal putra muda asal Singapura, Koh Jia Wei Joel di babak pertama Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100.
Sony yang merupakan peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 itu menyingkirkan Koh Jia Wei Joel, 18-21, 21-12 dan 21-17, Selasa 1 Oktober 2019.
Bertanding di GOR Ken Arok, Malang, Sony mengaku sempat kerepotan saat berlaga di awal game pertama. Permainan cepat yang diperlihatkan Koh, rupanya mampu membuat Sony kehilangan game pertama.
Tak ingin mengulang kesalahan yang sama, Sony berhasil meredam permainan cepat Koh pada game kedua dan ketiga.
“Dia kan pemain muda ya, dia memperlihatkan permain cepat dan power-nya juga kuat. Jadi, saya benar-benar harus bisa menyesuaikan dan bisa meredam itu dengan kemampuan yang saya punya sekarang. Di game pertama juga, saya masih harus penyesuaian dengan kondisi lapangan. Selain itu, memang ada sedikit kendala juga soal shuttlecock. Shuttlecock-nya kecang sekali,” ungkap Sony.
“Tadi di game pertama saya masih coba untuk menyesuaikan, angkatan-angkatan bolanya masih banyak yang tanggung, terus gerakan saya juga masih terlalu pelan. Tapi di game kedua dan ketiga, saya coba untuk duluin dia. Karena kalau saya telat, mungkin dia bisa ambil. Karena, dia punya antisipasi yang bagus dan serangannya juga baik,” sambungnya.
Lebih lanjut, Sony mengatakan, bila ia mampu mengambil keputusan yang tepat saat menghadapi Koh di game penentu dengan bermain sedikit lebih agresif.
“Semua itu bisa terjadi di lapangan. Jadi, jangan pernah beranggapan kalau melawan pemain muda atau yang posisinya dibawa kita itu bisa menang mudah. Jadi, kalau tadi di game ketiga saya tidak bisa ambil keputusan, ya mungkin saya bisa kalah. Makanya, tadi saya coba untuk bermain sedikit lebih agresif untuk meredam permainan lawan,” jelas Sony.
“Kalau kita hanya mengandalkan pengalaman saja, saya rasa mungkin akan ketinggalan juga. Jadi, dengan kondisi saya sekarang, saya harus bisa memadukan pengalaman dengan teknik dan power yang bagus juga,” lanjutnya.
Lolos ke babak dua, Sony akan kembali berhadapan dengan pemain muda, Muhammad Febriansyah asal Indonesia.
“Pastinya saya harus lebih antisipasi lagi. Soalnya pemain muda kan biasanya cepat dan pukulannya kencang. Jadi, gimana caranya saya harus bisa meredam permainan lawan. Saya tidak ada masalah soal stamina. Mudah-mudahan, setelah saya berhasil melewati babak pertama ini permainan selanjutnya bisa lebih keluar lagi dan bisa lebih enjoy,” ujar Sony.