MotoGP Thailand: Ada Ban Spesial Demi Taklukkan Cuaca Ekstrem
- VIVA/Donny Adhiyasa
VIVA – Cuaca di Sirkuit Chang, Buriram, Thailand bakal menjadi tantangan terbesar para pembalap MotoGP. Saat mengaspal di sana, 6 Oktober 2019 mendatang, para pembalap harus dihadapkan tantangan, menaklukkan suhu ekstrem aspal Sirkuit Chang.
Hingga kini, kawasan Asia Tenggara memang masih dilanda musim panas. Suhunya bahkan terbilang ekstrem.
Tentu, suhu aspal di Buriram terpengaruh dengan situasi tersebut. Dengan kondisi ini, ketakutan dari semua pembalap sama, ban mereka cepat aus.
Karakter Sirkuit Chang juga tak bersahabat dengan ban. Berjarak 4,5 kilometer, dihiasi 12 tikungan, dan trek lurus superpanjang, ada potensi ban yang digunakan para pembalap akan kepanasan.
Pembalap harus pintar memilih ban yang akan digunakan. Tapi, paling penting, bagaimana produsen ban resmi MotoGP bisa menyediakan senjata ampuh bagi para pembalap untuk menaklukkan Sirkuit Chang.
Michelin selaku produsen ban resmi MotoGP, sudah punya jawabannya. Mereka akan menyediakan tiga ban dengan karakter klasik (halus, medium, dan kasar) dengan komposisi berbeda dari sebelumnya.
Konstruksi ban akan berbeda dari beberapa balapan sebelumnya, di mana sisi kanan lebih keras. Pun, untuk ban depan, akan dibuat simetris.
Mereka juga sudah memikirkan seperti apa ban yang akan disediakan jika cuaca tiba-tiba hujan. Ada potensi pula, Sirkuit Chang akan diguyur hujan.
Dalam situasi itu, Michelin akan menyediakan ban dengan karakter lembut dan medium untuk mengatasi aspal basah, di mana ban depan dan belakang memiliki kontur yang sama, asimetris.
"Kami sudah belajar dari berbagai fenomena yang terjadi di balapan sebelumnya. Trek ini memang begitu kejam untuk ban belakang, karena berpotensi kepanasan. Jadi, kami menyediakan konstruksi khusus," ujar Manajer Michelin, Piero Taramasso, dilansir GP One.
Taramasso menyatakan sebenarnya kontur ban yang serupa sudah sempat dipakai di MotoGP Austria. Pun, sebenarnya Taramasso lebih mengantisipasi terjadinya hujan di Sirkuit Chang.
"Kami diberi tahu, kemungkinan cuaca akan lebih dingin dan basah di Oktober 2019. Namun, lebih sering panas dan kering. Jadi, kami mengantisipasi ban yang bisa mengatasi segala macam kondisi," kata Taramasso. (one)