Peran Krusial BMKG dalam Ajang Rhino X Triathlon
VIVA – Kondisi alam di kawasan Tanjung Lesung sepanjang Sabtu 28 September 2019 mendukung para atlet untuk melewati rintangan di ajang Rhino X Triathlon. Arus air, tinggi gelombang, dan suhu yang bersahabat, membuat para atlet tak harus mengeluarkan tenaga ekstra demi melewati berbagai adangan di kawasan Tanjung Lesung.
Prediksi Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi Wilayah II Tangerang Selatan, cuaca hari ini cerah berawan. Hingga pukul 08.00 WIB, suhu di sekitar Tanjung Lesung juga masih berada di kisaran 25 derajat celcius. Kecepatan angin pun berkisar di angka 3 hingga 8 knot.
Pun di hari pertandingan, Minggu 29 September 2019. Tinggi gelombang pada hari pertandingan, hanya berada di kisaran 0,2 hingga 0,5 meter. Artinya, sangat bersahabat untuk para atlet untuk berenang.
"Kondisinya terbilang bersahabat, masih aman. BMKG di sini mendukung ajang Rhino X Triathlon, dengan berbagai peralatan yang kami pasang. Sebenarnya, tak cuma di ajang ini kami hadir. Kami sudah lama memasang berbagai peralatan, siaga, demi memantau kondisi yang berkembang di kawasan ini. Khusus untuk ajang ini, kami mendirikan posko," ujar Kepala BMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Hendro Nugroho, kepada VIVAnews, Sabtu 28 September 2019.
BMKG, di ajang ini, bagaikan penjaga bagi atlet dan pengunjung lainnya di kawasan Tanjung Lesung. Sebab, mereka bisa memantau perkembangan alam yang terjadi di sepanjang bibir pantai Tanjung Lesung.
Rhino X Triathlon 2019 digelar tepat setahun usai bencana tsunami di Banten. Wajar, jika sebagian pihak masih merasakan trauma akan terjadinya bencana serupa.
Maka dari itu, kehadiran BMKG sangat penting. Karena, mereka memiliki peralatan canggih yang bisa memantau kondisi alam di sekitar Tanjung Lesung.
Salah satu alat yang dipasang BMKG di kawasan Tanjung Lesung adalah Earthquake Early Warning System (EEWS). Alat ini bersifat sebagai peringatan dini akan terjadinya gempa.
"Bukan mencegah gempa, tapi ini peringatan akan terjadinya gempa yang bakal sampai ke suatu kawasan. Jadi, waktu sampainya gempa bisa diperkirakan waktunya. Gempa tak bisa dicegah, tapi EEWS untuk peringatan agar titik-titik sentral macam PLN bisa mengambil langkah antisipasi dalam menyikapi datangnya gempa. Jadi, jangan takut berlomba di sini. Jangan takut datang ke Tanjung Lesung," ujar Hendro.