Pembalap Asing Rontok di Etape 'Seram' Tour de Ijen 2019
- Rahmad Noto (Surabaya)/ VIVA
VIVA – Pembalap asing tak mampu berbuat banyak di etape kedua International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2019. Etape paling panjang dan 'seram' ini menjadi milik pembalap Indonesia, Aiman Cahyadi.
Pembalap dari PGN Road Cycling Team itu menuntaskan rute sejauh 148.2 kilometer dengan catatan waktu 3 jam 34 menit 4 detik. Aiman mengungguli Ismael Jr. Grospe dari tim Go For Gold, dan Cristian Raileanu asal Team Sapura Cycling. Sementara pemilik yellow jersey, Maral-Erdene Batmunkh hanya finish di posisi ke-16.
Gelar juara etape kedua, diraih tak mudah. Apalagi ini adalah etape terpanjang di ITdBI tahun ini. Etape ini mengambil start di Pantai Pancur kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Sebuah hutan tertua di Pulau Jawa yang konon menyimpan banyak misteri.
Saat baru memulai start dan turun dari kawasan Alas Purwo, beberapa pembalap sempat tergelincir dan pecah ban. Komposisi riders berubah menjelang sprint pertama di Purwoharjo, atau kilometer ke-32. Empat pembalap melakukan breakaway. Mereka meninggalkan rombongan besar dengan gap kurang lebih tiga menit.
Keempat pembalap itu adalah Jason Christie (Aisan Racing Team), Sofian Nabil Omar Mohd Bakri (Tim nasional Malaysia), Amir Kolahdozhagh (Taiyuan Miogee Cycling Team), dan Corbin Strong (George Continental Cycling Team). Mereka memimpin hingga 40 kilometer menjelang garis finis.
Mereka berhasil ditangkap oleh peleton menjelang tanjakan King of Mountain (KOM) di Pakel. Para pembalap dengan tipikal climber pun unjuk gigi. Aiman Cahyadi (PGN), Ismael Jr. Grospe (Go for Gold), Benjamin Prades (Team Ukyo), dan Salvador Guardiola (Kinan Cycling Team) mendominasi balapan hingga garis akhir di depan Kantor Pemkab Banyuwangi.
Usai naik podium, Aiman yang sempat meneteskan air mata mengatakan keberhasilanya menjadi juara berkas kerjasama tim. “Alhamdulillah saya berhasil memenangkan stage kedua ini. Tanpa perjuangan tim, semuanya tidak akan terjadi,” kata pembalap berusia 25 tahun itu.