Imam Nahrawi Minta Maaf, Soal Penggantinya: Itu Hak Presiden Jokowi

Imam Nahrawi
Sumber :
  • Robbi Yanto/ VIVAnews

VIVA – Lima tahun kurang satu bulan, itulah waktu bagi Imam Nahrawi menjabat sebagai Menteri pemuda dan olahraga (Menpora). Di pengujung jabatannya, ia tersandung kasus hukum. Imam ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus suap dana hibah KONI.

Peran Maksimal APBN Dukung Program Prioritas Prabowo

Kamis 19 September 2019, Imam resmi meletakkan jabatannya di hadapan Presiden Jokowi. Ia beralasan agar dapat fokus menjalani proses hukum. Terkait penggantinya, ia menyerahkan segala keputusan kepada Jokowi.

"Saya mohon pamit dari Kemenpora, saya sudah selesaikan tugas di sini dan setelah ini saya hadapi tugas baru dan mohon doanya agar saya bisa melaksanakan dengan kuat," kata Imam di Gedung Kemenpora, Jakarta.

Ketua DPD RI Nilai Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 Harus Mendukung Program Pemerintah Pusat

Imam Nahrawi usai salat zuhur di Kemenpora

"Yang paling penting adalah azas praduga tak bersalah harus diyakini semua. Itu akan dibuktikan pada proses nanti. Mengenai siapa yang menggantikan saya, itu hak prerogatif presiden siapa yang akan diangkat. Seorang Menteri atau Pelaksana tugas (Plt)," imbuhnya.

Pesan Prabowo ke Calon Kepala Daerah: Menang Jadi Pemimpin Semua, Kalah Harus Bekerja Sama

Imam juga memohon maaf karena telah membuat gaduh. Namun, dia meyakini dirinya tidak seperti apa yang dituduhkan KPK.

"Saya harus fokus menghadapi tuduhan KPK. Sudah barang tentu saya harus mengikuti proses hukum yang ada sebaik mungkin. Dengan tanpa membuat wacana terlebih dahulu karena, saya tidak seperti yang dituduhkan mereka," tegas Imam.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto

Terkejut dengan Pencapainnya, Prabowo Dukung Woman From Rote Island ke Oscar

Lebih lanjut, Melly menyampaikan bahwa film tersebut berhasil masuk dalam 95 besar, sebuah pencapaian signifikan mengingat Indonesia terakhir kali masuk nominasi.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024