Ini 8 Fakta Menarik Turnamen China Open Super 1000
- IG Anthony Ginting
VIVA – Indonesia mengirim seluruh pebulutangkis terbaiknya ke turnamen China Open 2019 BWF World Tour Super 1000. Turnamen ini akan berlangsung pada 17-22 September 2019 di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, Jiangsu, China.
Pasangan rangking 1 dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, bakal membidik podium tertinggi gelaran ini. Selain duo Minions, juara bertahan tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, akan berjuang keras mengulang suksesnya tahun lalu.
Bukan hanya itu, pasangan juara All England dan juara dunia 2019, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, menjadi salah satu andalan armada Merah Putih yang dinantikan kembali perfoma apiknya di turnamen ini.
Dengan total prize money mencapai US$1.000.000, ajang ini tentunya punya daya tarik tersendiri bagi para bintang dunia untuk merengkuh mahkota juara. Besarnya jumlah poin kualifikasi menuju Olimpiade Tokyo 2020 yang tersedia juga menambah gereget turnamen ini.
Tapi, sebelum menyaksikan sengitnya persaingan para bintang dunia di China Open, badminton lovers harus menyimak sejumlah fakta menarik seputar pergelaran salah satu turnamen bulutangkis yang cukup bergengsi tersebut
Berikut deretan fakta menarik turnamen China Open BWF World Tour Super 1000:
1. Turnamen China Open pertama kali dihelat pada 1986 silam, atau telah memasuki edisi ke-31 pada 2019 ini.
2. China Open menjadi salah satu turnamen yang masuk kategori BWF World Tour reguler (Super 1000) dengan jumlah prize money (minimal US$1.000.000) dan poin kualifikasi terbesar atau sejajar dengan All England Open dan Indonesia Open. Jumlah prize money China Open hanya lebih rendah dari Indonesia Open (US$1.250.000) dan ajang BWF World Tour Finals (US$1.500.000).
3. Skuat tuan rumah masih jadi penguasa koleksi gelar China Open. Total, sepanjang sejarah perhelatannya sejak 1986, penggawa Negeri Tirai Bambu mampu mengumpulkan 93 gelar dengan sektor ganda putri menjadi penyumbang gelar terbanyak yakni 26 kali.
4. Indonesia menjadi pengoleksi gelar China Open terbanyak kedua dengan 21 gelar, dengan sektor ganda putra sebagai yang terdepan penyumbang gelar dengan 9 kali juara.
5. Tunggal putri menjadi satu-satunya sektor di ajang China Open yang gelarnya belum pernah direngkuh Indonesia. Sedangkan ganda putri baru sekali bisa direbut wakil Indonesia, yakni pada gelaran perdana pada 1986 melalui pasangan Ivana Lie/Verawaty Wiharjo.
6. Pasangan ganda putra, Candra Wijaya/Sigit Budiarto dan Liliyana Natsir menjadi pemain Indonesia dengan koleksi gelar China Open terbanyak yakni 3 kali. Candra/Sigit merebut gelar pada 1996, 2004 dan 2005, sedangkan Butet menjuarai ajang tersebut pada 2007 bersama Nova Widianto dan 2013 dan 2016 bersama Tontowi Ahmad.
7. Anthony Sinisuka Ginting menjadi pemain Indonesia terakhir yang merengkuh gelar China Open. Tunggal putra asal klub SGS PLN Bandung itu tahun lalu membawa pulang gelar China Open untuk Merah Putih usai mengalahkan Kento Momota, 23-21 dan 21-19.
8. Maestro tuan rumah, Lin Dan punya koleksi gelar China Open sebanyak 5 kali, sedangkan Chen Long masih tertinggal dengan 4 titel juara. (one)