Piala Dunia Basket: AS Vs Prancis, Ajang Saling Tikam Bintang NBA
- fiba.basketball
VIVA – Dongfeng Nissan Cultural and Sports Center di Kota Dongguan, China, bakal jadi arena bentrok dua favorit juara, Amerika Serikat (AS) dan Prancis, di babak perempatfinal Piala Dunia Basket 2019. Duel ini akan digelar Rabu 11 September 2019 WIB.
Seperti yang diketahui, AS memang tak menurunkan sejumlah pemain terbaiknya di ajang kali ini. Ya, pelatih Gregg Popovich lebih banyak mengandalkan pemain muda semisal Jaylen Brown, Myles Turner, dan Donovan Mitchell.Â
Sebaliknya, Prancis diisi oleh sejumlah pemain yang juga berkiprah di tim-tim NBA dan sudah masuk kategori senior. Ya, anak asuh Vincent Collet adalah tim selain AS yang diperkuat pemain NBA paling banyak di Piala Dunia Basket edisi ini.Â
Dalam skuat Prancis tercatat ada lima pemain yang berkarier di NBA yakni Frank Ntilikina (New York Knicks), Nicolas Batum (Charlotte Hornets), Evan Fournier (Orlando Magic), Vincent Poirier (Boston Celtics), dan Rudy Gobert (Utah Jazz).
Dengan fakta tersebut, pertandingan AS melawan Prancis tak hanya diprediksi bakal berjalan seru, tapi juga akan berlangsung sengit. Sebab, akan ada perang bintang NBA yang bakal tercipta dalam pertandingan nanti.
Poirier misalnya, center Prancis berusia 25 tahun ini akan berhadapan dengan dua rekan satu tim di Celtics, Marcus Smart dan Brown. Sementara yang paling jadi sorotan tentunya duel Mitchell yang pasti akan dihadang Gobert yang merupakan rekan satu timnya di Jazz.
Menjadi juara Piala Dunia Basket jelas jadi tujuan Popovich. Sebab, sepanjang kariernya menangani Timnas Basket AS, Popovich belum pernah mendaratkan gelar juara Piala Dunia. Hal ini dikatakan mantan pelatih AS sebelum Popovich, Larry Brown.
"Sangat disayangkan bahwa banyak pemain yang tidak ikut. Tetapi, saya cukup yakin mereka akan melakukan semuanya dengan benar. Ini kesempatan yang telah lama ditunggu Pop (panggilan Popovich). Dia memang tidak pernah memberi tahu siapapun soal itu, tetapi saya tahu itu," kata Brown dikutip The New York Times.
Di sisi lain, Collet tahu bahwa pasukannya akan menghadapi tim terkuat dan paling difavoritkan juara. Meski AS tak diperkuat banyak bintang utamanya, pelatih berusia 56 tahun ini tetap menganggapnya sebagai yang terbaik di turnamen ini.
"Kami akan melawan tim terkuat di kompetisi ini di babak perempatfinal. Tetapi, sampai terbukti sebaliknya, kami tetap berpeluang. Yang dikhawatirkan adalah langkah untuk pertandingan besok," ujar Collet. (one)