Surat Menpora kepada KPAI Merinci soal Audisi Umum PB Djarum
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, rupanya bukan kali pertama mengingatkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait tudingan terhadap PB Djarum melakukan eksploitasi anak dengan produk rokok. Pada akhir Agustus 2019 lalu, melalui surat resmi, Imam menjelaskan posisi Audisi Umum bulutangkis PB Djarum kepada KPAI.
Surat Imam tersebut merupakan jawaban kepada KPAI yang meminta agar Kemenpora menghentikan program PB Djarum. Pada poin kedua di dalam surat, politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu menganggap tudingan KPAI terkait eksploitasi anak dengan produk tidaklah tepat.
"Memperhatikan dugaan saudara terhadap adanya tindakan eksploitasi anak pada audisi badminton Djarum Foundation secara yuridis normatif kurang tepat mengingat sampai dengan saat ini Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak melihat terpenuhinya unsur kegiatan yang dapat dikualifikasikan sebagai tindakan dimaksud sebagaimana diatur dalam batang tubuh maupun dalam penjelasan ketentuan pasal 13 ayat (1) huruf b Undang Undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak."
Dalam gugatannya kepada PB Djarum, KPAI berlandaskan dengan adanya merek dan logo yang disertakan sebagai tema program. Lagi-lagi, Imam memberi bantahan dengan menyertakan gambar untuk memperjelas perbedaannya.
Ditegaskan pula apa yang telah dilakukan PB Djarum selama ini merupakan bagian dari partisipasi masyarakat membangun olahraga nasional. Banyak pebulutangkis jebolan dari sana yang sukses mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
"Seluruh kegiatan Djarum Foundation khususnya untuk beasiswa bulutangkis hingga saat ini telah berhasil mencetak atlet badminton kelas dunia yang telah berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia pada kejuaraan internasional," demikian bunyi poin kelima dalam surat itu.
Pada akhir surat, Imam mengajak KPAI untuk bersama-sama membangun olahraga nasional. Diharapkan ke depan bisa mendatangkan dan menambah alternatif sumber pendanaan olahraga agar bisa memunculkan atlet-atlet berbakat di berbagai daerah. (one)