Klub-klub Kompetitor PB Djarum Turut Sesali Kisruh Audisi Bulutangkis

Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di GOR Hevindo, Balikpapan.
Sumber :
  • VIVA / Donny Adhiyasa

VIVA – Sorotan terkait ramainya kisruh bakal dihentikannya program Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis terus menarik perhatian masyarakat. Publik pun turut menyayangkan akan berakhirnya ajang pencarian bakat-bakat bulutangkis potensial dari kota ke kota itu.

Upaya Menumbuhkan Kecintaan Bulutangkis di Level Usia Dini

Hal ini bukan cuma disayangkan PB Djarum selaku penyelenggara, tapi juga sejumlah insan bulutangkis Tanah Air lainnya. Mulai dari orangtua pebulutangkis muda, para legenda dan tak ketinggalan pula deretan klub bulutangkis yang bersama PB Djarum berjuang membina para pebulutangkis di Indonesia.

Tanggapan soal polemik PB Djarum mengundang keprihatinan dari para pengurus klub-klub bulutangkis lain. Terlebih PB Djarum merupakan salah satu klub tertua dan cukup berpengalaman dalam mencetak deretan bintang bulutangkis kelas dunia.

Komnas HAM Turun Tangan Selidiki Kasus Penembakan Siswa SMK di Semarang oleh Polisi

Seperti pengurus klub PB Mutiara Cardinal Bandung yang merasa prihatin dengan kejadian tersebut. Mereka sangat menyayangkan jika audisi umum PB Djarum harus benar-benar terhenti akibat polemik ini.

“Jujur kita prihatin sebagai sesama klub yang membina para pemain muda untuk dikontribusikan ke Pelatnas. Kita merasa prihatin dengan teman-teman di Djarum itu. Ya kita tinggal hitung-hitungan saja mana maslahat yang lebih besar,” ungkap Umar Djaidi selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid binpres) PB Mutiara Cardinal Bandung.

KPAI Sebut Anak-anak Rentan Jadi Objek Politik Selama Tahapan Pilkada 2024

“Jelaslah bulutangkis itu satu-satunya cabang olahraga yang langganan medali emas Oimpiade. Tapi, kalau betul itu terjadi, terus terang kita prihatin, terasanya nanti, bukan sekarang. Kita memaklumilah KPAI pasti ada alasan tersendiri. Tapi, gimana nih jalan keluarnya? Apakah tidak bisa dicari jalan lain sampai Djarum betul-betul menghentikan itu?” tambah Umar.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melalui rekomendasinya menyatakan ada unsur eksploitasi anak dalam penyematan logo brand Djarum sebagai merek dagang rokok di atribut audisi umum bulutangkis. Belum adanya alternatif solusi, PB Djarum akhirnya memutuskan untuk tidak lagi menggelar Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis mulai 2020 mendatang.

“Djarum susah dipisahkan. Saya belum lahir saja namanya sudah PB Djarum dan kita mesti menghormati itu. Dan jujurlah, bulutangkis indonesia agaknya kontribusi Djarum luar biasa. Saya bisa merasakan lah. Jadi saya ikut prihatin dengan polemik ini,” ujar Umar.

Komentar lebih tegas bahkan dilontarkan Ketua Umum PB Jaya Raya yang juga legenda bulutangkis Tanah Air, Rudy Hartono. Menurut peraih 8 gelar ajang All England tersebut, analogi rokok Djarum dan klub bulutangkis punya domainnya sendiri serta tak bisa dicampuradukkan begitu saja.

“Kalau orang luar ditanya, apakah Anda merokok karena adanya audisi Djarum? Ternyata itu memang doyan ngerokok.Orang merokok pada dasarnya memang suka merokok saja, masa bodoh dia. Bukan karena anak-anaknya jadi simpatisan Djarum,” kata Rudy.

“Toh simpatisan juga belum tentu ngerokok Djarum, belum tentu. Bisa saja misalnya ada anaknya yang enggak kepilih lolos audisi, kemudian orangtuanya pusing lalu merokok. Tapi, belum tentu juga rokoknya Djarum,” tegas pahlawan Indonesia pada Piala Thomas 1970, 1973, 1976 dan 1979 itu. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya