Carbon Fibre Swingarm, Senjata Baru Rossi yang Harganya Sampai Rp4 M
- Instagram/@yamahamotogp
VIVA – Permintaan pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, akhirnya dipenuhi. Manajemen Yamaha memberikan bagian motor yang sudah diminta Rossi sejak lama.
Adalah carbon fibre swingarm, bagian motor yang sudah diminta Rossi sejak lama. Setidaknya, Rossi harus menunggu selama dua tahun untuk mendapatkan bagian tersebut.
Carbon fibre swingarm sebenarnya bukan barang baru. Ducati sudah menggunakannya sejak 2009 silam.
Kemudian, Repsol Honda menjadi tim pabrikan Jepang pertama yang menggunakannya. Kemudian, Aprilia mengikuti jejak Ducati dan Honda untuk menaruh bagian ini di motor mereka.
Bahkan, KTM tahun lalu sudah menggunakannya. Cuma Yamaha dan Suzuki yang belum menggunakan carbon fibre swingarm di motor mereka.
Memang, apa istimewanya? Carbon fibre swingarm memiliki bobot sekitar 1,5 kilogram, atau lebih ringan dari aluminium. Dengan fakta ini, beban pada ban belakang motor akan menjadi lebih enteng.
Meski tak berat, kekuatan carbon fibre swingarm malah lebih baik ketimbang aluminium.
Direktur Teknologi MotoGP, Corrado Cecchinelli, menjadi salah satu penggagas bagian ini dipakai di motor Ducati untuk kali pertama. Ketika bekerja di Ducati pada 2006 hingga 2010, Cecchinelli berpikir bagaimana caranya untuk mengurangi beban di ban belakang motor yang bermesin V4.
Sebab, masalah yang dihadapi Ducati selalu sama, yakni saat melewati tikungan. Beban motor Ducati terlalu berat ketika melewati tikungan. Dan dengan menggunakan carbon fibre swingarm, beban itu bisa diakali.
"Jadi, ada kekakuan tiga dimensi yang tercipta. Gambarannya, Anda mau membuat motor ini tak bergoyang terlalu sering saat sedang bersandar. Dengan carbon fibre, Anda bisa menggunakan orientasi tiga dimensi untuk membuatnya menjadi lebih lentur," ujar Cecchinelli dilansir Crash.
Sebenarnya, kontroversi sempat menyelimuti penggunaan carbon fibre swingarm. Sebab, harga bagian ini terlalu mahal.
Satu unit carbon fibre swingarm harganya bisa mencapai €250 ribu atau setara Rp4 miliar. Namun, Cecchinelli menyatakan kualitas carbon fibre swingarm jauh lebih baik ketimbang aluminium.
"Jadi, tak selamanya harga itu terlalu mahal. Setelah kecelakaan parah, Anda bisa membawanya ke pabrik untuk menjalani X-ray dan inspeksi lainnya. Metode yang tak bisa Anda lakukan di atas lintasan. Itu mengapa bagian ini begitu mahal," kata Cacchinelli.
Belum Nyetel dengan Rossi
Meski jadi bagian paling diharapkan, Rossi menyatakan saat ini belum mendapatkan keselarasan sepenuhnya dengan carbon fibre swingarm. Hingga sekarang, Rossi masih beradaptasi menggunakan bagian tersebut.
Perubahan positif sebenarnya sudah dirasakan Rossi. Hanya saja, The Doctor belum menemukan kecepatan terbaiknya dengan menggunakan bagian ini.
"Selama uji coba di Misano, kami begitu bersemangat karena bagian ini. Saya kuat sepanjang hari. Berbagai komponen bagus dan kecepatannya tak terlalu buruk," terang Rossi.
Dengan carbon fibre swingarm, Rossi merasa Yamaha kini akan menjadi lebih kuat.
Adaptasi, cuma proses itulah yang dibutuhkan Rossi untuk sekarang karena harus menemukan racikan lainnya agar carbon fibre swingarm bisa bekerja dengan baik bersama YZF M1.
"Saya sudah minta beberapa kali. Sebab, bagian ini bisa membantu kami. Jadi, dengan kehadirannya, Yamaha bisa menjadi lebih baik," kata Rossi.
Carbon fibre swingarm sebenarnya dipasang di motor M1 versi 2020. Rossi menilai motor di musim depan begitu mumpuni untuk melawan RC213V atau Desmosedici milik Honda serta Ducati.
"Kami masih perlu berimprovisasi. Langkah besar harus diciptakan, tapi sudah berada dalam jalur benar," jelas Rossi. [mus]