Perjalanan Melawan Arus Sindhu Demi Jadi Pebulutangkis Terkaya

Tungga putri India, PV Sindhu sukses juarai BWF World Tour Finals 2018
Sumber :
  • BWF

VIVA – Sejak dini, masa depan Pusarla Venkata Sindhu memang diprediksi akan cerah. Kini, prediksi tersebut sudah menjadi kenyataan. Sindhu menjelma sebagai salah satu selebriti di India, dengan status pebulutangkis wanita terkaya dunia.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

Penghasilan Sindhu saat ini mencapai US$5,5 juta atau setara Rp78,1 miliar. Proporsi penghasilan Sindhu cukup mencengangkan. Dari keringatnya di atas lapangan, Sindhu sebenarnya cuma mengantongi US$500 ribu atau senilai Rp7,1 miliar.

Lonjakan penghasilan Sindhu paling besar di atas lapangan, yakni ketika mencapai final pertamanya di 2019 dalam ajang Indonesia Open.

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

Pemasukan terbesar Sindhu, justru berasal dari sponsor. Tercatat, Sindhu mengantongi uang dari sponsor hingga US$5 juta atau setara Rp71 miliar.

Dengan uang tersebut, Sindhu menempati posisi 13 atlet wanita terkaya versi Forbes. Penghasilannya setara dengan petenis Amerika Serikat, Madison Keys.

Tragis, Juara All England Hancur di Semifinal German Open 2022

Menarik, karena karier Sindhu meroket di usianya yang masih begitu muda. Dimulai saat masih menginjak 21 tahun, Sindhu memecahkan sebuah rekor dengan menjadi pebulutangkis India pertama yang menyabet medali perak di Olimpiade.

Ya, pada 2016 lalu, Sindhu berhasil meraih medali perak setelah kalah dari Carolina Marin di partai puncak.

>

Atas prestasinya, Sindhu mendapatkan penghargaan dari pemerintah India. Setahun sebelumnya, Sindhu sudah menerima penghargaan sebagai empat tokoh paling berpengaruh di India.

2017 hingga 2018, Sindhu menyabet beberapa prestasi mentereng. Contohnya adalah dengan menempati posisi runner up di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2017 serta 2018, lalu menyabet medali perak di Asian Games 2017.

>

Bak cerita di komik, karena Sindhu sebenarnya melawan arus dalam tradisi keluarga. Wanita 24 tahun tersebut menjadi satu-satunya anggota keluarga yang tak meneruskan tongkat estafet kedua orangtuanya.

Saat keduaorang tuanya, PV Ramana serta P Vijaya, menjadi pemain voli profesional, Sindhu tak demikian. Sejak usia 8 tahun, Sindhu dengan tegas memilih bulutangkis sebagai olahraga yang ingin digelutinya.

Itu semua karena kesuksesan dari Pullela Gopichand, yang berhasil mencatatkan prestasi dengan juara di All England 2001 silam.

Dan, Sindhu masuk ke akademi bulutangkis milik Gopichand. Fakta menarik, karena kamp akademi bulutangkis Gopichand begitu jauh dari rumah Sindhu. Jarak 56 kilometer harus dilewati Sindhu setiap harinya demi menempa diri.

Tekadnya sangat tinggi, dan tak sedikit pun dia mengeluh. Hingga akhirnya, Sindhu menjelma sebagai pebulutangkis papan atas di nomor tunggal putri hingga sekarang.

"Sikapnya di atas lapangan dan semangat juangnya yang tak terbatas merupakan kelebihannya," puji Gopichand dilansir The Hindu. (one)

Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Penghancur Praveen/Melati, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai tampil mengerikan di final German Open 2022. China dibikin hancur lebur.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022