Kisah Atlet Peraih Medali Emas: Lahir Tanpa Jempol dan Satu Ginjal
- bbc
Tepat setelah dilahirkan, aku dijadikan anak adopsi. Aku terlahir dengan enam jari. Aku tak memiliki tulang kaki penahan berat. Lututku mengambang, tanpa penopang apapun.
Tanganku juga berselaput. Aku memiliki lima jari tangan, tapi tanpa jempol. Aku tidak mempunyai otot bisep.
Aku tidak memiliki organ tubuh yang lengkap. Aku hanya mempunyai satu ginjal. Aku tak punya email gigi.
Ketika aku datang dan tumbuh dewasa di Amerika Serikat, aku baru tahu bahwa satu-satunya yang mampu mengelupas email gigi sebelum kelahiran bayi hanya radiasi.
Banyak orang mengaitkan kondisi fisikku dengan Tragedi Chernobyl karena aku lahir tidak jauh dari kota itu. Ada juga fakta bahwa tingkat radiasi nuklir terus meningkat dari tahun ke tahun setelah ledakan tahun 1986.
Terdapat sebuah pembangkit listrik di kampung para anak-anak yatim piatu yang secara rutin dimatikan.
Kapanpun radiasi meninggi, muncul seorang polisi yang akan berkeliling dengan mobilnya. Dia meminta kami menutup pintu dan jendela. Kami tidak diizinkan keluar.
Aku baru saja selesai menonton serial televisi Chernobyl. Aku tahu, aku adalah bagian dari peristiwa aktual itu.
Aku tahu yang terjadi di balik layar untuk menutupi besarnya cakupan tragedi saat itu. Sangat menyedihkan, kejadian itu merenggut banyak korban jiwa dan tempat tinggal begitu banyak orang.
Tak ada yang tersisa di secuil wilayah yang kini berada di Ukraina itu.
Aku tidak mau berkata bahwa aku adalah korban dari peristiwa tersebut. Setelah hal-hal mengerikan yang terjadi, yang harus kulakukan adalah melihat potensi dan peluang diri, misalnya menjadi atlet.
Itu lebih baik ketimbang meratapi diri.
Saat aku berumur lima tahun, aku dipanggil ke ruang pimpinan panti asuhan. Pengurus panti itu berkata, "Ada satu foto yang ingin kami tunjukkan kepadamu. Dia akan menjadi ibu barumu."