Catur Sumbang 2 Medali Emas, 3 Perak dan 1 Perunggu
- U-Report
VIVA – Sejak Minggu 1 Desember 2019, cabang olahraga catur sudah memulai babak penyisihan SEA Games di Rialto Function Room, Traveler's Hotel, Filipina. Keesokan harinya, kontingen Indonesia yang diwakilkan oleh Ummi Filsabilillah dan Irine Sukandar, turun di nomor rapid chess putri.
Baik Ummi dan Irine memberikan medali bagi kontingen Indonesia, meski bukan emas. Kedua wakil Indonesia ini berhasil mendapat masing-masing medali perak dan perunggu. Di nomor catur cepat putri ini, yang menjadi juaranya adalah atlet asal Singapura, Qianyun Gong.
Lalu pada Sabtu 7 Desember 2019, ada satu perwakilan Indonesia yang menyumbang medali perak di nomor ASEAN Chess putra. Mohamad Ervan menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang turun di nomor tersebut. Ervan harus mengakui keunggulan atlet asal Thailand, yang mendapat medali emas.
All Indonesian final juga terjadi di cabor catur. Salah satunya, di nomor catur kilat putri. Di nomor ini, ada dua perwakilan atlet Indonesia yang sama-sama berjuang untuk mendapatkan medali emas. Medina Aulia harus berhadapan dengan rekannya sendiri, Chelsie Sihite.
Pemenangnya adalah gadis cantik kelahiran 1997, Medina. Sementara, Chelsie Sihite harus puas ada di posisi dua. Medina diketahui sudah mendapat gelar master catur, ketika ia masih berusia 16 tahun.
Untuk nomor blitz chess putra, Susanto Megaranto berhasil mengamankan medali emas bagi kontingen Indonesia. Susanto berhasil mengalahkan pecatur asal Vietnam.