Polo Air Putra Indonesia Raih Emas di SEA Games 2019
- Dok. Tim Polo Air Indonesia
VIVA – Tim Polo Air Putra menyumbang medali emas pertama bagi kontingen Indonesia setelah berhasil mengalahkan juara bertahan Singapura di SEA Games 2019 Filipina.
Singapura menjadi tim terkuat dan tak terkalahkan dalam mempertahankan gelar juara selama 56 tahun sejak mengikuti SEA Games pertama pada 1965.
Dengan demikian, Indonesia mengoleksi tujuh poin hasil dari tiga kali menang dan sekali imbang, alias posisi puncak menjadi milik skuat asuhan Milos Sakovic itu.
Sedangkan, Filipina sebagai pesaing terdekat tidak bisa lagi mengejar. Manajer tim polo air Indonesia, Reva Deddy Utama, amat senang dengan pencapaian ini.
Setelah sekian lama menanti gelar juara, akhirnya kesampaian juga. "Alhamdulillah tim polo air putra kita bisa menyumbangkan medali emas pertama untuk kontingen Indonesia. Ini juga medali emas polo air pertama setelah 42 tahun," ujar Deddy.
Ia juga memberi apresiasi kepada para pemain yang bermain dengan penuh perjuangan. Tak lupa Milos Sakovic sebagai pelatih yang racikan strateginya terbukti efektif.
"Ini berkat perjuangan para pemain dan juga pelatih yang sangat bagus dalam menerapkan strategi. Alhamdulillah," imbuhnya.
Medali emas dari polo air ini menjadi yang pertama bagi kontingen Indonesia di SEA Games 2019. Persembahan yang diharap bisa memberi semangat ke atlet cabang olahraga lain.
Filipina menjadi pesaing terdekat Indonesia dalam perebutan medali emas. Dalam pertandingan penentuannya melawan Singapura, tuan rumah harus menang dengan selisih lebih dari dua gol. Sayangnya, mereka hanya bisa bermain imbang 6-6 melawan Singapura.
Pertandingan antara Filipina melawan Singapura ini memang membuat publik Indonesia harap-harap cemas. Mengingat tuan rumah masih punya satu laga sisa melawan Malaysia pada 1 Desember 2019.
Ditambah lagi, penentuan peringkat pada polo air SEA Games 2019 ini diambil dari perolehan poin. Dari sana diteruskan ke rekam jejak pertemuan. Pada laga perdana, Indonesia dan Filipina bermain imbang 6-6.
Sehingga kemudian selisih gol yang jadi penentu. Peraturan selisih gol yang diambil adalah pertemuan tiga tim teratas, dalam hal ini, kandidat kuatnya Singapura dan Thailand. Indonesia saat melawan Thailand menang dengan skor 17-12. Lalu menang 7-5 atas Singapura.